ilustrasi spionase - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
San Francisco, Bolong.id - Di tengah ketegangan Tiongkok-Amerika Serikat (AS) yang tak kunjung mereda, tersiar lagi kabar dari Kantor Pengacara AS di San Francisco dan Federal Bureau of Investigation (FBI) bahwa pada hari Minggu (7/6/2020) lalu, seorang peneliti asal Tiongkok ditangkap di bandara Los Angeles, AS karena dicurigai sebagai agen mata-mata. Petugas melaporkan peneliti yang bernama Xin Wang tersebut ditangkap saat hendak meninggalkan AS untuk kembali ke Tiongkok.
Dilaporkan bahwa Xin Wang telah masuk ke AS sejak Maret 2019 silam dengan menyamar sebagai peneliti medis yang akan melakukan penelitian ilmiah di University of California, San Francisco (UCSF). Namun, saat ditanya lebih lanjut oleh agen Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS (United States Customs and Border Protection; CBP) di bandara, Xin Wang mengakui dirinya adalah anggota Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军) dan dipekerjakan oleh laboratorium universitas militer. Xin Wang juga mengaku kepada agen CBP bahwa dirinya diperintahkan oleh atasannya di Tiongkok untuk mengamati dan membawa informasi tata letak laboratorium UCSF untuk ditiru Tiongkok.
Pihak berwenang AS juga melaporkan bahwa CBP telah menerima informasi bahwa Xin Wang telah mengirimkan hasil penyelidikannya mengenai UCSF melalui surel kepada rekan-rekan anggota Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军), meski semua pesan di akun Wechat ponselnya sudah bersih sebelum penangkapannya di bandara. Dilansir dari laman portal AFP pada hari Jumat (12/6/2020), Xin Wang bahkan mengaku kepada profesor pembimbingnya di UCSF bahwa beberapa pekerjaan profesor juga telah ditiru di laboratorium Tiongkok. Jika terbukti bersalah, Xin Wang akan didakwa dengan pemalsuan visa dan akan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara serta denda 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Terkait hal tersebut, pada hari Jumat (12/6/2020) kemarin, pihak Tiongkok membantah Xin Wang terlibat dalam kasus spionase di AS. Melalui konferensi persnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying (华春莹) mengatakan bahwa Xin Wang memang adalah pegawai Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军) dan seorang peneliti penyakit kardiovaskular, namun pihaknya tidak melihat bahwa Xin Wang sejauh ini membahayakan kepentingan atau keamanan nasional AS.
Advertisement