Chinese Religion - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Dalam sebuah wadah pemungutan suara yang bernama Gallup Poll pada tahun 2015 lalu, dilaporkan bahwa 90% warga Tiongkok mengakui bahwa dirinya tidak percaya agama atau dapat disebut juga sebagai ateis. Namun, hal ini tidak dapat dijamin kebenaran pastinya, karena banyak orang Tiongkok mempraktikan ritual dan memiliki pola pikir yang sama dengan berbagai agama, tetapi tidak mengklasifikasikan dirinya sebagai anggota dari suatu agama tertentu. Agama atau kepercayaan rakyat Tiongkok ini ditandai dengan kepercayaan yang luas dalam hal keselamatan, doa kepada leluhur dan mantan pemimpin, serta pemahaman tentang pengaruh dunia alami, seperti yang dilansir dari laman chinahighlights.com.
Namun, dewasa ini, agama di Tiongkok mulai berkembang karena adanya keragaman dan keterbukaan terhadap negara Barat. Saat ini, terdapat empat agama besar yang masuk ke Tiongkok dan masing-masing memiliki sejarah yang panjang. Rekan Bolong penasaran? Yuk, simak ulasan singkat di bawah ini!
Buddha : Agama Buddha menyebar dari India ke Tiongkok sekitar 2.000 tahun yang lalu. Sebagian besar penganut Buddha adalah orang suku Han. Di sisi lain, penganut agama ini di Tibet juga lumayan banyak. Mereka biasanya berasal dari etnis Tibet, Mongolia, Lhoba, Moinba dan Tujia. Sebenarnya, penganut Buddha di Tiongkok memiliki komunitas keagamaan terbesar di Tiongkok, namun karena banyak penganut yang lebih mempraktikan buddhisme historis atau budaya daripada praktek sehari-hari, maka kemungkinan akan terjadi kesulitan dalam menghitung jumlah akurat penganut Buddha di Tiongkok.
Taoisme : Agama ini adalah agama asli Tiongkok yang memiliki sejarah lebih dari 1.700 tahun. Pendirinya adalah Lao Tzu (老子) dan doktrinnya didasarkan pada tulisannya tentang Tao atau Dao (道) yang berarti jalan. Taoisme berpusat pada "tiga harta" yaitu, kerendahan hati, belas kasihan, dan kesederhanaan. Simbol Yin (阴) dan Yang (阳) adalah ilustrasi dasar dari kepercayaan Tao. Di dalamnya, kita dapat melihat pentingnya harmoni dalam tradisi Tao. Agama ini dianggap sebagai agama politeistik yang cukup berpengaruh di daerah pedesaan yang dihuni oleh masyarakat suku Han dan beberapa kelompok suku minoritas, seperti masyarakat suku Yao. Selain itu, Taoisme juga memiliki pengaruh yang kuat di Hong Kong, Makau, dan Asia Tenggara.
Islam : Agama ini menyebar dari Arab ke Tiongkok lebih dari 1.300 tahun yang lalu. Saat ini, Islam memiliki lebih dari 14 juta pengikut yang terdiri dari kelompok etnis Hui, Uighur, Kazakh, Ozbek, Tajik, Tatar, Kirgiz, Dongxiang Sala dan Banan. Para pengikut Islam umumnya tinggal di Provinsi Xinjiang, Ningxia, Ganxu, Qinghai di barat laut Tiongkok, dan beberapa komunitas Islam yang tersebar di hampir setiap kota. Muslim Tiongkok tidak memakan babi, anjing, kuda, keledai atau bagal. Selain itu, ada juga arsitektur Islam yang menjadi tujuan wisata budaya Tiongkok seperti masjid, dsb.
Kristen : Berbeda dengan agama besar lainnya, agama Katolik dan Kristen adalah agama yang paling awal memasuki Tiongkok. Pada 635 M, seorang misionaris dari sekte Nestorian datang ke Tiongkok dari Persia. Meski agama ini sulit menyebarkan pengaruhnya di Tiongkok, namun setelah melalui sejarah yang panjang, pada akhirnya kekristenan diterima oleh masyarakat Tiongkok. Setelah Perang Sino-Inggris di tahun 1840, kekristenan berkembang pesat di Tiongkok. Komunitas Katolik dan Kristen Tiongkok mulai tumbuh di seluruh negeri. Kini, ada lebih dari 3,3 juta umat Katolik dan hampir 5 juta umat Kristen di Tiongkok.*
Advertisement