Lama Baca 3 Menit

Karya Seni Akademisi Prancis Dipamerkan di Qingdao

02 November 2020, 12:17 WIB

Karya Seni Akademisi Prancis Dipamerkan di Qingdao-Image-1

Sebuah karya seni dipamerkan di Pameran Witness Immortality di Musee de Rongyuan - Image from GT

Shandong, Bolong.id - Sebuah pameran seni yang mencakup hampir 100 karya seni yang dibuat oleh akademisi Académie des Beaux-Arts (Akademi Seni Rupa) di Prancis telah diluncurkan pada Jumat (30/10/20) di Musee de Rongyuan (Museum Rongyuan) di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok Timur.

Pameran Witness Immortality menampilkan karya seni asli yang dibuat oleh 10 akademisi seni Prancis mulai dari lukisan minyak dan pahatan hingga karya instalasi dan fotografi. Membahas tentang dualitas seperti konten dan bentuk, serta realisme dan abstraksi, sembari mengeksplorasi pemahaman multi estetika terhadap persoalan budaya di Barat dan Timur.

Karya Seni Akademisi Prancis Dipamerkan di Qingdao-Image-2

Tempat acara Pameran Witness Immortality di Musee de Rongyuan - Image from GT

Karya Seni Akademisi Prancis Dipamerkan di Qingdao-Image-3

Upacara pembukaan Pameran Witness Immortality di Musee de Rongyu - Image from GT

Dengan karya seni yang dipilih dengan cermat oleh Kepala Kurator Didier Bernheim, Pameran Seni Prancis di Qingdao menghadirkan karya seni kelas berat dari para master seperti Pierre-Yves Trémois, seorang seniman visual dan pematung yang dianggap sebagai salah satu seniman sketsa Prancis terpenting abad ke-20, dan pematung Jean Cardot, yang terkenal karena menciptakan patung perunggu Sir Winston Churchill di depan Petit Palais pada tahun 1988. Selain itu, karya seni pematung terkenal Tiongkok Wu Weishan juga akan dipamerkan di pameran.

Pameran Akademisi Seni Perancis merupakan pameran perdana Musee de Rongyuan. Menurut museum, ruang seni yang baru didirikan akan terus fokus pada dialog artistik antara Tiongkok dan Prancis untuk mempromosikan pertukaran budaya antara kedua negara.

Pameran tersebut dijadwalkan berakhir pada 30 November 2020, sebagaimana dilansir dari Global Times. (*)