Lama Baca 3 Menit

China Rilis Survei Baru tentang Perilaku Remaja

25 November 2020, 15:14 WIB

China Rilis Survei Baru tentang Perilaku Remaja-Image-1

Ilustrasi - Image from VCG

Shanghai, Bolong.id - Minat belajar generasi milenial Tiongkok dinilai rendah. Begitu pula minat untuk tinggal di luar negeri. Hanya sedikit dari mereka yang ingin berganti pekerjaan dalam lima tahun ke depan, menurut survei yang baru-baru ini dirilis.

Dikeluarkan bersama oleh Kantor Konferensi Bersama Pekerjaan Pemuda Shanghai, Komite Liga Pemuda Komunis Tiongkok Shanghai, dan Kantor Layanan dan Perlindungan Hak Pemuda Shanghai, Laporan Survei Kuesioner Harapan Baru Pemuda Shanghai 2020 berfokus pada kognisi, perilaku, dan sikap pemuda di bidang pekerjaan dan kewirausahaan, konsumsi, pengelolaan keuangan, penggunaan fasilitas budaya publik, dan partisipasi sosial.

Sebanyak 5.110 kuesioner elektronik dikirim ke orang-orang berusia antara 14 dan 35 di kota itu dari Juli hingga Agustus 2020.

Dilansir dari China Daily, laporan tersebut menunjukkan bahwa 75,7 persen responden menyatakan, mereka tidak berencana untuk belajar atau menetap di luar negeri dalam lima tahun ke depan. Hanya 10 persen yang mengatakan akan melakukannya.

Terkait perubahan karier, 71,3 persen responden menyatakan tidak berencana berganti pekerjaan, sedangkan 28,7 persen menyatakan keinginannya. Dua persen responden mengatakan mereka akan mempertimbangkan situasi epidemi sebelum memutuskan tindakan.

Terkait sikap mereka terhadap perkawinan, 51,3 persen responden menyatakan lajang dan bersedia menikah, sedangkan 18,5 persen responden tidak ada niat untuk menikah.

Sedangkan 51,6 persen responden yang tidak memiliki anak bersedia memiliki anak.

Dalam hal pendapatan dan konsumsi, tingkat pendapatan tahunan rata-rata kaum muda sama dengan pendapatan per kapita Shanghai yang komprehensif. Sekitar 27,6 persen dari mereka menunjukkan bahwa mereka memperoleh pendapatan tahunan rata-rata mulai dari CNY 70.000 hingga CNY 100.000 (sekitar USD 15.190 atau Rp150 juta - Rp Rp214,3 juta).

Menurut survei tersebut, produk yang paling banyak dibelanjakan anak muda dalam setahun terakhir adalah makanan, diikuti oleh produk perawatan dan teknologi. Selain itu, 81,9 persen responden memilih e-commerce sebagai saluran belanja utama, dengan hanya 15,5 persen memilih berbelanja di toko fisik. (*)