Lama Baca 5 Menit

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China

25 October 2020, 13:37 WIB

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China-Image-1

Ilustrasi - Image from CGTN

Beijing, Bolong.id - Kala musim gugur yang cerah dan menyegarkan tiba, dan bunga krisan mengharumkan dunia, inilah waktunya untuk Festival Chongyang atau Festival Double Ninth (Festival Sembilan Ganda).

Festival Chongyang jatuh pada hari kesembilan, bulan kesembilan pada Kalender lunar Tiongkok.

Dalam cerita rakyat Tiongkok, angka sembilan adalah angka terbesar, yang merupakan homonim dari kata dalam bahasa Tiongkok, 久 (jiǔ), yang mengandung makna keberuntungan dari “panjang umur dan hidup sehat”.

Pada 1989, pemerintah Tiongkok menetapkan Festival Chongyang sebagai "Festival Lansia" untuk mengungkapkan harapan akan kesehatan dan umur panjang para lansia (lanjut usia).

Undang-undang tentang Perlindungan Hak dan Kepentingan Lansia, yang berlaku sejak 2013 dengan jelas mengatur bahwa Festival Chongyang setiap tahunnya adalah legal bagi lansia.

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China-Image-2

Paviliun Tengwang - Image from Sohu

Pada zaman kuno, merupakan kebiasaan mendaki gunung untuk berdoa memohon keberuntungan dan umur panjang di Festival Chongyang.

Paviliun Tengwang (滕王阁) atau Paviliun Pangeran Teng adalah salah satu dari tiga paviliun paling terkenal di Jiangnan. Setiap tahun di Festival Chongyang, orang-orang akan naik ke Paviliun Tengwang untuk menikmati pemandangan musim gugur yang indah dari laut yang ‘mencair’ ke langit.

Saat ini, kebiasaan mendaki gunung untuk mendapatkan berkah pada Festival Chongyang secara bertahap digabungkan dengan beberapa aktivitas luar ruangan lainnya.

Beberapa aktivitas telah menjadi sangat populer di kalangan paruh baya dan orang tua, seperti tai chi (太极), qigong (气功), dan tarian persegi (广场舞).

Tarian persegi sebenarnya telah menjadi fenomena unik di Tiongkok, entah itu di kota besar atau di kota kecil, saat malam tiba, Anda akan melihat orang-orang menari di lapangan umum.

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China-Image-3

Chrysanthemums - Image from Sxsztv

Pada zaman dahulu, orang-orang juga akan mengagumi keindahan bunga krisan, meminum anggur, dan makan kue Chongyang pada hari itu.

Bulan lunar kesembilan adalah waktu ketika krisan bermekaran penuh, dan krisan, melambangkan umur panjang.

Jadi, setiap tahun, saat Festival Chongyang, orang-orang memetik krisan segar untuk diolah menjadi anggur krisan. Orang kuno menganggapnya sebagai anggur yang menguntungkan untuk menghilangkan panas, detoksifikasi, dan memperpanjang hidup.

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China-Image-4

Kue Chongyang - Image from Peace And Yummy Official English Channel

Kue Chongyang adalah kue perayaan untuk Festival Chongyang, yang biasanya terbuat dari tepung, gula merah, buah-buahan dan kacang-kacangan, di antara bahan lainnya. Kue Chongyang mengandung arti keberuntungan "membuat kemajuan yang stabil (步步高 升)".

Meskipun saat ini orang-orang tidak menjalankan semua adat istiadat tradisional untuk Festival Chongyang, namun, menghormati para tetua masih menjadi inti dari festival.

Hari Ini Festival Chongyang, Hari Para Lansia China-Image-5

Penduduk senior di Komunitas Zhanqian, Distrik Yanhu, Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi, China Utara, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga pada 22 Oktober untuk merayakan Festival Chongyang yang akan jatuh pada 25 Oktober tahun ini. - Image from Women of China

Berkat kepedulian sosial dari lingkungan mereka dan cinta dari keluarga mereka, semakin banyak senior (lansia)  yang mulai lebih memerhatikan tahun-tahun terakhir mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, melakukan perjalanan telah menjadi cara yang sangat populer bagi para lansia Tiongkok untuk menghabiskan waktu luang mereka.

"The Sunset Glow Tour Group (夕阳 红 旅游 团)" mengacu pada orang tua Tionghoa, secara bertahap menjadi kata yang trendi.

Waktu tidak menghentikan mereka untuk menjelajahi dunia, dan para lansia yang mencintai kehidupan, layak mendapatkan perhatian dan rasa hormat dari masyarakat. (*)