Lama Baca 6 Menit

Ketika Mulan Shooting di Xinjiang, Nyaris Gagal Produksi Akibat Protes Warga

08 September 2020, 11:39 WIB

Ketika Mulan Shooting di Xinjiang, Nyaris Gagal Produksi Akibat Protes Warga-Image-1

Liu Yifei - Image from CDN

Los Angeles, Bolong.id - Film remake Mulan sudah rilis, Jumat 5/9/20) lalu. Mengenang saat shooting di Xinjiang, yang terkenal sebagai pelanggaran hak asasi terhadap orang Uighur, film ini nyaris gagal produksi, karena diprotes warga di lokasi shooting.

Film yang disutradarai oleh Niki Caro ini merupakan adaptasi dari animasi Disney tahun 1998. Berkisah tentang Hua Mulan, wanita muda menyamar jadi pria untuk berperang sebagai tentara kekaisaran, menggantikan ayahnya yang sudah tua.

Remake tersebut juga menuai kritik ketika aktor Liu Yifei (刘亦菲), yang berperan sebagai Mulan, mengatakan, mendukung polisi Hong Kong dalam tindakan keras mereka yang sering dilakukan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi, seperti dilansir dari The Guardian (8/9/20).

Setelah film tersebut dirilis Jumat lalu (4/9/20), para pengamat mencatat elemen kontroversial lainnya: dalam kredit bagian akhir film, 

Disney mengucapkan terima kasih secara khusus kepada delapan kesatuan pemerintah di Xinjiang, termasuk biro keamanan publik di Turpan, sebuah kota di Xinjiang Timur yang menjadi lokasi kamp re-edukasi.

Film ini juga mencantumkan ucapan terima kasih di kredit tittle, kepada "departemen publisitas Komite Wilayah Otonomi Uighur BPK Xinjiang", departemen propaganda Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang. Disney telah ditemui untuk memberikan komentar.

Tiongkok telah menghadapi pengawasan internasional atas perlakuannya terhadap minoritas Muslim di Xinjiang, di mana diperkirakan setidaknya 1 juta penduduk telah ditahan di kamp-kamp interniran di luar hukum. Wanita Uighur telah melaporkan sterilisasi paksa dan pengendalian kelahiran sebagai bagian dari kampanye pemerintah untuk menekan angka kelahiran, yang oleh para ahli disebut sebagai "genosida demografis".

Menurut laporan media sebelum dirilis, lokasi shooting Mulan terdiri sekitar 20 lokasi di Tiongkok, termasuk gurun Mingsha Shan, yang sebagian berada di Xinjiang, dan Lembah Tuyuk, desa oasis di timur Turpan.

Aktivis yang menyerukan boikot film tersebut sekarang menyoroti hubungannya dengan Xinjiang, sementara para peneliti mencatat bahwa biro keamanan publik di Turpan mengawasi setidaknya 14 kamp interniran di daerah tersebut.


Pada 2017, dalam misi pencarian lokasi shooting, Caro memposting foto bukit pasir gurun yang bergulung dan menandai gambar "Asia / Urumqi", mengacu pada Ibu Kota Xinjiang. Salah satu warganet meninggalkan komentar kritik dalam postingan tersebut: Tidak tahu malu, #BoycottMulan dan berbicara menentang #Uighur #genosida! ”


Film ini menceritkan Mulan saat ia bergabung dengan tentara kekaisaran untuk mempertahankan wilayah yang disebut sebagai "Tiongkok Barat Laut" dari penjajah Rouran - pengembara yang berasal dari tempat yang sekarang disebut Mongolia. Perilisan film tersebut juga terjadi pada saat penduduk di Mongolia Dalam, wilayah otonom Tiongkok, memprotes penerapan wajib pengajaran bahasa Mandarin dan penghapusan bertahap bahasa dan budaya mereka.

“Anda tahu, itu merupakan tempat terjadinya genosida budaya. Mereka shooting secara ekstensif di Xinjiang, yang subtitel-nya disebut Tiongkok Barat Laut,” kata Jeannette Ng, seorang penulis fantasi Inggris-Hong Kong. “Film ini membingkai orang-orang yang saat ini budayanya dihancurkan sebagai orang jahat sambil mengunggulkan dominasi Han dan nasionalisme Tiongkok.”

Sebagian dari cerita diatur di sepanjang Jalur Sutra. Wilayah Xinjiang pernah menjadi bagian penting dari rute tersebut. Desainer produksi film tersebut, Grant Major, mengatakan kepada Architectural Digest bahwa dia dan tim produksi menghabiskan “berbulan-bulan di dan sekitar provinsi barat laut Xinjiang untuk melakukan penelitian ke sana ke mari sebelum mulai direkam”.

Grant mengatakan tim tersebut berkonsultasi dengan akademisi Tiongkok sehingga "kami dapat memperkirakan apa yang kami temukan dan hanya menggunakan kreativitas kami untuk membuatnya persis". (*)