Zhong Nanshan - Image from CGTN
Tiongkok, Bolong.id - Spesialis penyakit pernapasan Tiongkok Zhong Nanshan (钟南山) dipilih sebagai anggota panel oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninjau tanggapan COVID-19.
Hal ini diumumkan oleh wakil ketua panel, mantan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark pada Kamis (3/9/2020).
Sebelas anggota panel juga termasuk Dr. Joanne Liu, yang merupakan kritikus WHO yang blak-blakan saat memimpin Medecins Sans Frontieres (MSF), selama wabah Ebola 2014-2016 di Afrika Barat, dan David Miliband, mantan sekretaris luar negeri Inggris yang menjabat sebagai CEO dari Komite Penyelamatan Internasional (IRC).
Clark mengatakan, anggota panel dipilih secara independen dan WHO tidak berusaha memengaruhi pilihan mereka, seperti dilansir dari CGTN (Sabtu, 5/9/2020).
"Kami menantikan periode kerja sama yang intens pada momen penting dalam sejarah. Kami harus menghormati lebih dari 25,6 juta orang yang diketahui telah tertular penyakit itu dan 850.000 orang dan yang telah meninggal terus bertambah karena COVID-19," kata Sirleaf kepada AFP.
Panel menjadwalkan pertemuan pertamanya pada 17 September 2020 dan berencana untuk bertemu setiap enam minggu antara tanggal tersebut dan April 2020. Panel diharapkan untuk memberi pengarahan kepada WHO tentang kemajuan awal COVID-19 pada November 2020 sebelum mempresentasikan laporan akhir di tahun 2021.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying (华春莹) pada Jumat (4/9/2020) menanggapi pertanyaan tentang pemilihan Zhong Nanshan (钟南山), seorang akademisi dari Akademi Teknik Tiongkok, sebagai anggota panel.
Dia mengatakan Zhong (钟南山) adalah ahli dengan reputasi tinggi di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Tiongkok. "Kami yakin dia akan memberikan bantuan dan memberikan kontribusi positif kepada panel dengan profesionalisme dan pengalamannya."
Hua juga mencatat pada konferensi pers harian bahwa karena COVID-19 masih menyebar ke seluruh dunia, memerangi pandemi tetap menjadi prioritas pertama bagi semua negara. "Ini membutuhkan upaya terkoordinasi di tingkat global, regional dan nasional, dan memberikan peran penuh kepada peran koordinasi pusat WHO," tambah Hua (华春莹).
Advertisement