Industri Smartphone Tiongkok - Image from internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Tiongkok, Bolong.id - Pasar smartphone Tiongkok semakin membaik di tengah pemulihan kegiatan ekonominya. Hal ini disebabkan karena pengiriman ponsel pintar Tiongkok mencatat tingkat pertumbuhan QoQ 25 persen dan mencapai lebih dari 90 juta unit dari bulan April hingga Juni 2020, seperti dilansir dari China Daily.
Pemulihan terjadi ketika Tiongkok mendorong ekspor dan promosi pasar domestik dan luar negeri.
Perusahaan riset Canalys mengatakan, meskipun pasar smartphone Tiongkok mengalami kontraksi 7 persen YoY pada kuartal kedua 2020, ia melihat pemulihan yang stabil dari kuartal pertama.
"Saluran e-commerce yang matang di Tiongkok sangat penting untuk pemulihan pasar ponsel cerdas Tiongkok," kata Jason Low, analis senior di Canalys.
"Berkat dorongan pemasaran yang signifikan dan insentif penjualan yang ditawarkan oleh pemain e-commerce utama seperti Alibaba (阿里巴巴), JD (京东), dan Pinduoduo (拼多多) selama kuartal 2020, vendor smartphone melihat hasil yang lebih kuat dari yang diperkirakan, meskipun penjualan offline lemah," kata Low.
Canalys mengatakan, merek-merek premium seperti Huawei dan Apple terus berinvestasi online dan diuntungkan oleh meningkatnya selera belanja online.
Smartphone 5G pun berkembang pesat dengan 39 juta unit. Dikirim di Tiongkok pada kuartal kedua 2020, naik 260 persen dari kuartal pertama.
Perusahaan riset pasar Counterpoint Research juga menunjukkan dalam laporan terbarunya bahwa satu dari tiga smartphone yang dijual di Tiongkok dari bulan April hingga Juni 2020 adalah ponsel 5G.
Zhang Mengmeng, seorang analis di Counterpoint Research mengatakan, vendor ponsel pintar dan operator telekomunikasi Tiongkok secara aktif mendorong smartphone 5G dengan menurunkan harga perangkat 5G serta paket data 5G.
Melihat ke depan untuk paruh kedua 2020, Canalys meramalkan bahwa permintaan konsumen untuk smartphone akan terus meningkat secara bertahap, meskipun ketidakpastian pertumbuhan masih ada.
Vendor Tiongkok juga tertarik untuk cepat memanfaatkan pemulihan ekonomi negara untuk mengimbangi kerugian mereka di pasar luar negeri utama lainnya. Di mana dampak negatif dari wabah COVID-19 mungkin akan lebih lama. (*)
Advertisement