Lama Baca 2 Menit

Bakal Dilarang, TikTok Akan Tambah 10.000 Pekerja di AS

22 July 2020, 13:56 WIB

Bakal Dilarang, TikTok Akan Tambah 10.000 Pekerja di AS-Image-1

TikTok - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Dilansir NetEase (22/7/2020), TikTok Overseas Edition (抖音) mengumumkan rencana peningkatan 10.000 pekerja di Amerika Serikat  (AS) dalam tiga tahun ke depan.

"Ini adalah pekerjaan bergaji tinggi yang akan membantu kami terus membangun pengalaman yang menarik, aman, dan melindungi privasi komunitas kami," kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan.

TikTok mengatakan, tenaga kerjanya di AS meningkat tiga kali lipat tahun 2020 ini, dari 500 pekerja pada awal tahun 2020 menjadi hampir 1400 pekerja akan berada di California, Texas, Florida, dan New York, dengan fokus pada bidang-bidang seperti penjualan, audit konten, rekayasa, dan dukungan pelanggan.

Langkah terbaru datang pada saat TikTok (抖音) dan ByteDance (字节跳动), perusahaan induknya menghadapi semakin banyak pertanyaan tentang pemrosesan data pengguna mereka. Para senator AS khawatir bahwa data pengguna perusahaan tidak terjaga.

Sebagai tanggapan, TikTok menjawab, perusahaan menyimpan data pengguna AS di Amerika Serikat dan Singapura. Dan beberapa pakar keamanan jaringan mengatakan bahwa kekhawatiran AS tentang keamanan TikTok belum terbukti.

TikTok juga telah mengambil langkah-langkah lain, seperti mempekerjakan seorang kepala eksekutif AS, dan perusahaan induknya sedang mempertimbangkan restrukturisasi, termasuk mendirikan perusahaan TikTok di luar Tiongkok.

Sementara itu, Trump mengatakan pihaknya mempertimbangkan akan melarang TikTok di AS, meskipun tidak jelas bagaimana langkah itu akan terealisasikan. Hal itu dipertimbangkan oleh DPR AS dengan 336 suara mendukung pelarangan TikTok di AS, dan 71 suara menentang pertimbangan itu. (*)