Lama Baca 3 Menit

Pemerintah Australia Tidak Takut Akan Ancaman Tiongkok 

13 June 2020, 15:06 WIB

Pemerintah Australia Tidak Takut Akan Ancaman Tiongkok -Image-1

PM Australia Scott Morisson - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Tiongkok dan Australia sempat memanas akibat isu rasisme yang dilakukan oleh warga Australia kepada etnis Asia, terutama etnis Tionghoa di sana. Hal ini membuat Tiongkok mengeluarkan peringatan yang meminta agar warga mereka menghindari dan tidak pergi ke Australia, baik untuk berwisata, maupun untuk mengenyam pendidikan di sana.   

Melansir cnnindonesia.com, hubungan antara Tiongkok dan Australia semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir sejak Australia melawan pergerakan Tiongkok di dalam membangun citra yang baik di dalam negeri maupun di seluruh wilayah Pasifik. Ditambah lagi, Australia membuat Tiongkok geram karena menyerukan penyelidikan internasional tentang asal mula dan penanganan di Tiongkok. Tiongkok pun geram sehingga mengancam akan menutup produk-produk Australia. Hal ini telah dibuktikan Tiongkok dengan melarang impor daging sapi.  

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menegaskan bahwa Australia tidak akan terintimidasi dan tidak takut oleh ancaman ekonomi dari Tiongkok. Ia pun juga menepis tuduhan perlakuan rasisme terhadap orang Tiongkok dan menyebutnya sebagai sampah. Ia juga yakin akan kualitas produk pendidikan dan pariwisata yang ada di negaranya dan menyebutkan bahwa kemampuan warga Tiongkok untuk memilih datang ke Australia telah secara substansial menjadi keputusan mereka. Hal ini membuat Morrison yakin oleh sebab pendidikan internasional merupakan industri ekspor terbesar keempat Australia, yang bernilai sekitar US$26 miliar atau setara dengan Rp 369 triliun per tahun.  

Pandemi COVID-19 telah membuat sebagian negara menghadapi masalah rasisme, ditujukan oleh etnis Asia yang disebabkan oleh tuduhan asal mula virus tersebut yang berasal dari Tiongkok. Meski dalam beberapa waktu terakhir Indonesia mengalami lonjakan yang cukup tinggi karena pelonggaran PSBB, hingga saat ini tidak terdapat kasus rasisme yang diakibatkan COVID-19.