Kapal Nanggala - Image from Pikiran Rakyat
Bolong.id - Pada tanggal 2 kemarin Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa mereka mengakhiri penyelamatan KRI Nanggala 402 di dasar laut. Kecelakaan kapal selam ini menyebabkan 53 orang tewas, yang sekali lagi memicu diskusi di opini publik Indonesia tentang "penuaan Alusista", serta memastikan modernisasi persenjataan.
Dilansir dari Sina News pada O2/06/2021, pada 21 April lalu, sebuah kapal selam milik Indonesia tiba-tiba kehilangan kontak saat melakukan latihan di perairan utara Bali. Empat hari kemudian, dipastikan kapal selam itu tenggelam dan pecah menjadi tiga bagian. Sebanyak 53 personel angkatan laut tewas.
Menurut Reuters, Laksamana Pertama Indonesia Julius Widjojono mengatakan, bahwa kerja sama pencarian dan penyelamatan Angkatan Laut Indonesia dengan Tiongkok telah berakhir dan pihak berwenang tidak memiliki rencana untuk melanjutkan pekerjaan penyelamatan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement