teknologi AI Ali Cloud - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
JBC secara resmi meluncurkan teknologi AI (Artificial Intelligence) diagnostik COVID-19 Ali Cloud di Jepang dan mulai menawarkan layanan ini ke rumah sakit Jepang untuk membantu dokter dengan cepat men-scan virus COVID-19 melalui CT scan. Teknologi ini mulai digunakan di hampir 170 rumah sakit di Tiongkok, dan Diagnosis CT dapat diselesaikan dalam waktu 20 detik saja, dengan tingkat akurasi sebesar 96%.
JBC adalah lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi medis terkenal di Jepang, yang memiliki kerja sama jangka panjang dengan Fakultas Kedokteran Universitas Yamanashi. Teknologi Diagnostik AI COVID-19 Ali Cloud akan membantu rumah sakit untuk memiliki jangkauan yang lebih luas dari screening kasus yang terduga. Dengan meningkatnya jumlah kasus di kota-kota berpenduduk padat seperti Kota Tokyo, Teknologi Diagnostik AI COVID-19 Ali Cloud akan membantu rumah sakit dalam melacak lebih banyak kasus dugaan corona.
JBC memperkenalkan teknologi tambahan Diagnostik AI COVID-19 Ali Cloud, yaitu yang diperoleh oleh dokter Jepang berdasarkan sistem penyebaran cloud. Dokter dapat mengunggah foto-foto CT scan dari pasien yang dicurigai, dan kemudian mendapatkan hasil diagnostik tambahan setelah analisis, "Salut terhadap para pekerja medis yang berjuang keras di depan garis perjuangan, berharap teknologi ini dapat mengurangi beban pekerjaan berat mereka.”
Belum lama ini, Ali Cloud mengumumkan percobaan gratis teknologi Diagnostik AI COVID-19 Ali Cloud tersebut ke rumah sakit di seluruh dunia. Teknologi ini dikembangkan oleh Damo Institute, dan Ali Health memberikan layanan dukungan teknis. Hampir 170 rumah sakit domestik, seperti rumah sakit Huoshenshan di Wuhan dan rumah sakit Qiboshan di Zhengzhou telah mulai menggunakannya, menghasilkan jumlah kumulatif kasus yang didiagnosis secara klinis sebesar 340.000.
Hingga kini, Ali Cloud, bersama dengan rumah sakit Damo dan Ali Health menyediakan teknologi tersebut bagi puluhan negara di dunia untuk memerangi pandemi. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, seorang pejabat pemerintah Prancis mengatakan bahwa ia menyambut implementasi teknologi tersebut. "Alibaba telah menyumbangkan riset dan teknologi diagnostik, dan Prancis tidak akan menolak bantuan seperti itu."
Advertisement