Cacar Monyet - Image from Hello Sehat
Taipei, Bolong.id - Cacar monyet di 47 negara bukan ancaman serius, kata pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (25/6/2022). Meski, sudah masuk Taiwan sejak Jumat (24/6/2022).
Dilansir dari Global Times pada Sabtu (26/6/22), para ahli Tiongkok percaya penilaian WHO, bahwa risiko cacar monyet tidak terlalu membahayakan.
Mereka menyuarakan keyakinan bahwa Tiongkok dapat mengendalikan penyebaran virus secara tepat waktu dan mencegah wabah skala besar.
Keputusan itu dibuat pada hari Kamis di Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).
Sementara beberapa anggota menyatakan pandangan yang berbeda, panitia memutuskan bahwa acara tersebut bukan merupakan PHEIC, yang merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi yang dapat dikeluarkan WHO, yang sejauh ini hanya diberikan hanya enam wabah penyakit sejak 2007, termasuk COVID- 19, Ebola, Zika, dan flu H1N1, NBC News melaporkan pada hari Minggu.
Namun, Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) menyarankan wabah cacar monyet harus dipantau dan ditinjau secara ketat setelah beberapa minggu, mengingat sifat dari peristiwa tersebut, menurut pernyataan WHO.
Penilaian WHO tentang penyakit ini terutama didasarkan pada risiko penyebarannya ke seluruh negara, dan kemampuan penyebaran virus monkeypox pada tahap saat ini tidak dianggap kuat, seorang ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), yang meminta anonimitas, kepada Global Times pada hari Minggu.
Ahli mengatakan bahwa meskipun dapat ditularkan melalui saluran pernapasan, cacar monyet terutama ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dan darah orang lain yang terinfeksi, dan membutuhkan waktu kontak yang lebih lama untuk terinfeksi dibandingkan dengan penyakit pernapasan. Selain itu, sebagian besar kasus terbatas pada kelompok orang yang berbeda tetapi tidak pada masyarakat umum, katanya.
Sebanyak 3.040 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 47 negara dan wilayah sejak awal Mei, dengan infeksi terjadi di wilayah di mana tidak ada kasus yang tercatat sebelumnya, menunjukkan bahwa penularan yang tidak terdeteksi mungkin telah berlangsung selama beberapa waktu.
Mayoritas kasus cacar monyet terlihat pada laki-laki, dan terjadi di antara mereka yang memiliki hubungan gay dan biseksual, kata WHO pada hari Sabtu.
Menentukan apakah suatu peristiwa merupakan PHEIC akan membawa sejumlah perubahan dalam arti yang lebih besar, misalnya, perubahan dalam cara negara dan wilayah mengatasi penyakit dan kemungkinan pembatasan perjalanan dan perdagangan, sehingga perlu pertimbangan yang cermat untuk membuat keputusan seperti itu, para ahli dikatakan. (*)
Advertisement