Tumpukan batu bara di Dermaga Rizhao, Provinsi Shandong - Image from Global Times
Shaanxi, Bolong.id - Provinsi Shaanxi, sebagai penghasil batubara utama Tiongkok, mengumumkan meningkatkan produksi 107 juta ton menjadi 1,3 miliar ton pada 2022.
Dilansir dari Global Times pada Rabu (29/6/22), sedangkan untuk tahun 2023 diprediksi bakal lagi 50 juta ton lagi, sehingga produksi di 2023 jadi 1,35 miliar ton.
Sementara itu, pemerintah daerah mendesak peningkatan perhatian keselamatan produksi, termasuk meningkatkan pengeluaran keselamatan kerja dan mempercepat pembangunan dan pemulihan tambang batubara pintar.
Berkat reformasi struktural sisi penawaran, industri batubara Shanxi telah melihat peningkatan yang signifikan dalam efisiensi produksi, dengan kapasitas produksi yang maju mewakili di atas 75 persen, Kantor Berita Xinhua melaporkan.
Menurut Biro Statistik Nasional, perusahaan pertambangan batu bara besar di provinsi ini menghasilkan total 528 juta ton batu bara mentah antara Januari dan Mei tahun ini, dengan produksi bulanan rata-rata di atas 100 juta ton.
Shanxi adalah provinsi penghasil batu bara utama di Tiongkok, dengan produksinya mencapai sekitar seperempat dari total volume negara itu. Hingga akhir Februari, terdapat 653 tambang batu bara di provinsi tersebut, sembilan di antaranya merupakan tambang besar dengan kapasitas di atas 10 juta ton per tahun.
Dipengaruhi oleh pandemi yang berkepanjangan dan konflik Rusia-Ukraina, harga bahan bakar fosil termasuk batu bara, minyak dan gas alam melonjak ke rekor tertinggi, yang, bersama dengan melonjaknya pengiriman barang dan dolar AS yang kuat, telah membatasi impor batu bara Tiongkok tahun ini.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, Tiongkok mengimpor 95,96 juta ton batubara dalam lima bulan pertama tahun 2022, turun 13,6 persen secara tahunan. (*)
Advertisement
