Tionghoa Perantauan - Image from sohu.com
Guangzhou, Bolong.id - Komunitas Gangtou ada di Distrik Huadu, Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong, Tiongkok. Sebagian mereka Tionghoa perantauan asal Indonesia yang kembali ke sana.
Dilansir dari chinanews.com pada Selasa (1/3/2022), Biro Perkotaan Manajemen dan Penegakan Hukum Kota Guangzhou akan memberi subsidi buat Komunitas Gangtou. Dalam bidang pertanian, termasuk manajemennya.
Sebagian besar orang Tionghoa perantauan yang kembali dan menetap di Huadong berasal dari Indonesia, Vietnam, dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Mereka mempertahankan karakteristik pertanian Tionghoa perantauan.
Komunitas Qiaogangyuan di Komunitas Gangtou belum pernah memperkenalkan perusahaan jasa properti sebelumnya, tidak memiliki manajemen properti yang sempurna.
Mulai Maret 2022, komunitas Gangtou akan mengumpulkan pendapat warga melalui kuesioner, kunjungan rumah, diskusi, dll, dan menggunakannya sebagai alternatif dan rencana untuk membantu proyek penggarapan dan peningkatan penampilan dan kualitas komunitas, untuk menunjukkan ciri khas Asia Tenggara budaya Tionghoa perantauan dan integrasi multi-etnis.
Total sekitar 280.000 yuan (sekitar 638 juta rupiah) dikumpulkan dengan partisipasi warga masyarakat, kelompok sosial dan perusahaan. Dengan dukungan dana tersebut, masyarakat mengganti pagar besi masyarakat dan membangun carport. Pada saat yang sama, garis 950 meter diganti.
Tanah seluas 400 meter persegi di depan dua bangunan perumahan di masyarakat akan dikeraskan, dan lubang di sisi utara pasar lama akan diisi.
“Saat itu kami mengetahui bahwa dana penggarapan komunitas Gangtou sempat mengalami kendala. Kami berinisiatif berdonasi untuk mengoptimalkan dan meningkatkan penampilan dan kualitas komunitas komunitas Gangtou. Jalannya mulus, parkirnya nyaman, fasilitasnya lengkap, dan penampilannya lebih indah," kata Ding Weigang (丁伟刚), ketua Gangtou Community Enterprise dan Guangzhou Mona Lisa Sanitary Ware Co., Ltd.
Pada saat yang sama, masyarakat Gangtou membersihkan total 16.326 meter persegi rumput liar di pasar lama dan tempat-tempat lain, menghancurkan rumah-rumah tua yang bobrok, membangun tempat parkir dengan luas 1.490 meter persegi, dan menambahkan bintang- stasiun sanitasi berperingkat, stasiun daur ulang sumber daya.
Ini telah memecahkan masalah sampah yang berantakan, parkir kendaraan yang acak di sekitar komunitas, dan kesulitan bagi penduduk untuk pergi ke toilet.
Masyarakat juga telah memperbaiki berbagai pembangunan infrastruktur, merenovasi secara seragam fasad dan baliho toko-toko yang menghadap ke jalan masyarakat; mengubah stasiun bus asli menjadi stasiun baru dengan gaya Asia Tenggara; membuat tepi sungai bersih, indah dan efektif, dan meningkatkan keselamatan pejalan kaki.
Hari ini, gubuk tua yang asli telah direncanakan ulang dan digunakan sebagai tempat parkir, toilet umum, dan Alun-alun Kesatuan Nasional.
Penampilan dan kualitas masyarakat telah ditingkatkan. Semua orang senang karena rumahnya yang indah menjadi indah dan indah. (*)
Advertisement
