Lama Baca 3 Menit

Disandera Covid-19 Industri Mode Shanghai Tak Mati Gaya

26 April 2022, 17:48 WIB

Disandera Covid-19 Industri Mode Shanghai Tak Mati Gaya-Image-1

Desain yang terinspirasi dari putri duyung - Image from RADII

Shanghai, Bolong.id - Shanghai Fashion Week (SHFW)  ditunda tanpa batas waktu. Tetapi industri mode di Shanghai tetap berputar. 

Dilansir dari RADII pada Senin (25/4), media sosial dan platform e-commerce Tiongkok, Xiaohongshu bekerjasama dengan SHFW untuk meluncurkan peragaan busana online.

‘Design Verse’ dimulai pada 15 April dan berlangsung hingga tanggal 28. Di sini, sebanyak sembilan desainer Tiongkok merilis 20 desain digital, dan menjual 3.000 item fashion virtual hanya di Xiaohongshu.

Melihat pembeli tidak bisa memakai barang-barang fashion digital dalam kehidupan nyata, beberapa orang mempertanyakan maksudnya. Meski demikian, hype itu nyata.

Ketika Chen Peng, desainer kostum pada upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2022, merilis 10 ansambel virtual yang terinspirasi dari putri duyung, produk tersebut langsung terjual habis. 

Meskipun pakaian ini hanya ada di layar ponsel atau komputer, barang-barang pakaian itu dihargai masing-masing 3.999 RMB (sekitar Rp8,8 Juta).

Satu-satunya platform yang bisa dimanfaatkan, memamerkan desain tersebut adalah profil Xiaohongshu pemiliknya.

Disandera Covid-19 Industri Mode Shanghai Tak Mati Gaya-Image-2

Influencer menggunakan pakaian virtual yang mereka beli - Image from RADII

Mode digital sering dibahas bersama-sama dengan NFT. Namun, pakaian yang dipamerkan di ‘Design Verse’ dijual dengan mata uang nyata, bukan mata uang kripto, yang dilarang di Tiongkok.

Bukan lagi hal baru di Tiongkok, mode digital adalah tema utama Vogue China edisi Januari 2022. Majalah ini tidak hanya menampilkan mode digital di sampulnya, tetapi juga mencakup perdebatan yang sehat tentang apakah mode digital hanyalah aksi atau berdiri untuk menjadi pengubah permainan dalam keberlanjutan — kata pemicu dalam mode akhir-akhir ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Xiaohongshu, Peng berbagi bahwa timnya telah memperluas desain digital mereka di luar mode dan juga menciptakan furnitur digital, ruang keluarga, dan lingkungan alami.

“Dalam digitalisasi fashion masa depan, kami ingin membangun seluruh dunia mengusung bahasa dan filosofi merek kami,” tegas sang desainer.

Fashion, khususnya bagi GenZ, tidak hanya berfungsi untuk menutupi aurat, tetapi juga bisa menjadi tempat untuk mengekspresikan identitas diri, menyampaikan status, dan menampilkan kepribadian. 

Dan jangkauan internet yang jauh membuat mode digital mudah untuk dipamerkan. Tidak heran jika influencer mode dan anak muda yang paham teknologi adalah penggemarnya. (*)