Lama Baca 3 Menit

Tradisi Kuno Pembuatan Gula di Fujian

29 January 2022, 09:39 WIB

Tradisi Kuno Pembuatan Gula di Fujian-Image-1

Pekerja harus memindahkan sari tebu supaya tidak overheat - Image from Li Guochao

Bolong.id - Di era UNESCO dan media sosial, setiap kota dan dusun di Tiongkok berebut untuk menghidupkan kembali kerajinan tradisional untuk diklaim sebagai “warisan budaya takbenda”. Tetapi desa-desa di kota Zhuotian di Longyan, provinsi Fujian, memiliki tradisi yang paling manis untuk semua orang yaitu, metode kuno membuat gula merah dengan tebu yang baru dipotong, api unggun, dan banyak pengujian rasa.

Tradisi Kuno Pembuatan Gula di Fujian-Image-2

Proses pembuatan gula di Fujian - Image from Li Guochao

Dilansir dari The World of Chinese, tebu telah ditanam di Tiongkok sejak periode Negara-Negara Berperang (475 – 221 SM). Pada Dinasti Tang (618 – 907), peziarah Buddha membawa kembali tebu hasil tinggi dari India, serta metode untuk memproduksi gula secara massal yang hampir tidak berubah hingga saat ini. 

Sari tebu diperas menggunakan gilingan (sekarang listrik, bukan bertenaga sapi), disaring, dibiarkan berfermentasi, lalu direbus dalam panci besar agar cairannya menguap. Sirup yang lengket kemudian dipindahkan ke dalam tong dan diaduk dengan batang logam sampai mulai membeku. Kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan, setelah padat, dipotong menjadi balok-balok untuk diangkut. Di Zhuotian, gula telah dibuat dengan cara ini secara lokal sejak awal Dinasti Ming (1368 – 1644).

Tradisi Kuno Pembuatan Gula di Fujian-Image-3

Saat pembuatan harus sering-sering dicicipi - Image from Li Guochao

Sepanjang bulan November adalah musim panen tebu di dataran sungai Zhuotian, api tidak boleh padam di sekitar selusin gubuk gula yang dikelola keluarga di daerah tersebut. Suhu harus konsisten sepanjang bulan agar sari tebu tidak menjadi terlalu matang.

Tradisi Kuno Pembuatan Gula di Fujian-Image-4

Anak-anak mencicipi sirup tebu - Image from Li Guochao

Membuat gula adalah pekerjaan yang menguras keringat. Para pekerja perlu memindahkan panci berisi sari tebu mendidih di antara wadah yang berbeda dan terus mengaduk sirup dengan tekanan yang merata saat membeku. Mereka juga sering kali diam-diam mencicip seteguk sari tebu yang lezat di sela-sela shift, atau menyuguhi anak-anak yang untuk mencicipi sirup tebu. (*)


Informasi Seputar Tiongkok