Lama Baca 3 Menit

Perusahaan Startup Kuaishou Potong Fasilitas Makan Karyawan, Tambahkan Bonus Melahirkan

01 January 2022, 13:56 WIB

Perusahaan Startup Kuaishou Potong Fasilitas Makan Karyawan, Tambahkan Bonus Melahirkan-Image-1

Ilustrasi pegawai wanita - Image from Shutterstock

Bolong.id - Platform video pendek aplikasi Kuaishou telah memangkas beberapa tunjangan staf. Sambil menawarkan subsidi persalinan sebagai langkah yang diambil perusahaan. Meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja di tengah meningkatnya keluhan atas jam kerja yang diperpanjang pada perusahaan teknologi.

Dilansir dari The Paper pada Kamis (30/12/2021), Kuaishou mengatakan akan menyesuaikan subsidi sewa yang ditawarkan kepada anggota staf dan mengakhiri rencana makan harian gratis mulai Februari 2022. 

Sebagai gantinya, Kuaishou mengatakan akan menawarkan bonus hingga 3.000 yuan (sekitar Rp 6,7 Juta) kepada para orang tua baru. Menggarisbawahi langkah-langkah yang diperkenalkan pemerintah dan entitas lain untuk meningkatkan tingkat kelahiran yang anjlok di negara itu.

“Kami berharap penyesuaian ini dapat memungkinkan karyawan untuk memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik dan menjawab berbagai tantangan zaman saat ini,” kata perwakilan Kuaishou.

Namun, beberapa karyawan Kuaishou mengeluhkan berkurangnya tunjangan dan perubahan subsidi sewa di aplikasi jaringan mirip LinkedIn, Maimai. 

Kebijakan baru ini menawarkan tunjangan perumahan bagi staf dengan pengalaman kerja kurang dari tiga tahun dan untuk akomodasi dalam jarak 5 kilometer dari tempat kerja.

“Saya pikir kebijakan subsidi sewa seperti jebakan,” tulis salah satu pengguna Maimai. “Ini telah meningkatkan sewa perumahan yang memenuhi syarat ... dan tinggal dekat dengan perusahaan membuatnya akan bekerja lembur.”

Perusahaan teknologi Tiongkok dikenal dengan tradeoff: paket manfaat yang murah hati dan budaya lembur yang ekstrem. Jadwal yang paling terkenal adalah "996," atau 9 pagi sampai 9 malam, enam hari seminggu. 

Jadwal lembur, yang telah disalahkan karena berkontribusi pada kematian beberapa karyawan. Telah menghadapi reaksi publik yang parah, dan diputuskan bahwa itu adalah praktik ilegal.

Menanggapi kritik yang berkembang awal tahun ini. Kuaishou, bersama dengan perusahaan teknologi lainnya seperti ByteDance dan Meituan, mengatakan mereka akan membatasi kerja lembur dan akhir pekan. (*)


Informasi Seputar Tiongkok