Sistem kremasi kuno - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Sejarah kremasi di Tiongkok sepanjang ada di era Dinasti Qin. Terdapat tradisi di era Dinasti Qin, di mana seorang kerabat mereka meninggal, dan dikebumikan dengan cara dibakar menggunakan kayu bakar.
Dilansir dari Chinawenhua.com, setelah era Dinasti Han, ada lebih banyak yang mengebumikan jasad dengan cara dikremasi dalam catatan sejarah. Sebuah buku menceritakan seorang wanita yang dikebumikan dengan cara dikremasi. Selain itu, kaisar juga mengatakan bahwa dikebumikan dengan dikremasi di Kuil Buddha Fanyang tidak akan membuatnya menjadi hantu.
Kremasi dilakukan secara luas di seluruh dinasti Song dan dinasti Yuan. Sejak zaman modern, setiap orang yang meninggal akan dihormati dan dan dikebumikan dengan cara dikremasi.
Sejarah Lagu mengatakan bahwa kuburan itu sempit dan banyak, jadi kematian seorang kerabat juga akan dibakar. Dalam catatan Marco Polo's juga mencatat ada tradisi kremasi di Tang Gutaizhou, kota Khan Bali, Qiangge Road, Zhongding Mansion, Linzhou, dan Walking in the Cit.
Dinasti Yuan mencatat bahwa "Kematian orang-orang di Jalan Beijing sering diletakkan di atas kayu bakar dan dibakar dengan api."
Tetapi setelah Dinasti Ming dan Qing, pengadilan kekaisaran dengan keras melarang kremasi, yang secara bertahap alami penurunan.
Bangsawan pada saat itu menentang adanya tradisi kremasi atas dasar etika feodal dan Konfusianisme, dan menganjurkan penguburan di tanah. Mereka menyerang sistem kremasi dan berkata bahwa api untuk mayat sangat kejam dan tidak manusiawi.
Beberapa juga mengatakan bahwa membakar kerabat merupakan dosa besar. Mereka menganggap kremasi sebagai sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement