Lama Baca 2 Menit

China Warning Jepang Buang Air Nuklir ke Laut

19 May 2022, 11:56 WIB

China Warning Jepang Buang Air Nuklir ke Laut-Image-1

Wang Wenbin - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, pada Selasa (17/5/2022) mendesak (warning) Jepang mencabut keputusan salah, membuang air terkontaminasi nuklir ke laut. Juga menghentikan pekerjaan terkait.

Dilansir pada 青瞳视角 Rabu (18/05/22), Wang Wenbin membuat pernyataan itu pada konferensi pers harian. Menanggapi Tokyo Electric Power Company Jepang menggali bawah laut satu kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. 

Pekerjaan galian sedang dalam persiapan untuk pembangunan saluran keluar terowongan bawah laut untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir.

Wang mengatakan, negara-negara pesisir Samudra Pasifik termasuk Tiongkok sangat prihatin dengan keputusan Jepang dan dengan tegas menentang praktik semacam itu.

Terlepas dari kekhawatiran dari masyarakat internasional, perusahaan telah kembali pada janji sebelumnya untuk tidak pernah membuang air kecuali keputusan mendapat dukungan publik, dan secara paksa didorong melalui konstruksi yang relevan, kata Wang. 

Dilanjut: "Upaya untuk menghasilkan fait accompli seperti itu tidak bertanggung jawab. Pemerintah Jepang harus segera menahannya."

Wang mengatakan sejauh ini, pemerintah Jepang belum dapat memberikan penjelasan yang menyeluruh dan meyakinkan tentang berbagai masalah mulai dari legitimasi opsi pembuangan laut hingga keandalan data yang relevan, kemanjuran sistem pengolahan, dan ketidakpastian dampak lingkungan.

“Kami sekali lagi mendesak Jepang untuk sangat mementingkan keprihatinan yang sah dan wajar dari masyarakat internasional dan orang-orang di Jepang, mencabut keputusan yang salah untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut, berhenti melanjutkan pekerjaan persiapan, dan dengan sungguh-sungguh menerapkannya. kewajiban internasionalnya," tambah Wang. (*)