Lama Baca 3 Menit

Klenteng Tiga, Klenteng Tertua di Pontianak Sejak 1829

06 March 2022, 12:42 WIB

Klenteng Tiga, Klenteng Tertua di Pontianak Sejak 1829-Image-1

Keleteng tiga di Pontianak - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id – Kalimantan Barat merupakan provinsi yang memiliki banyak keragaman seni dan kebudayaan. Satu diantaranya Vihara Bodhisatva Karania Metta atau biasa dikenal dengan sebutan Klenteng Tiga yang terletak di Komplek Pasar Kapuas Indah, Jalan Sultan Muhammad No.33, Kota Pontianak.

Dilansir dari Suarakalbar.com, Ketua Pengurus Vihara Bodhisatva Karania Metta, Gunawan menjelaskan, Klenteng Tiga sudah berdiri sejak tahun 1829. Hal itu diketahui dari tulisan berbahasa Mandarin di gapura pintu masuk Klenteng tersebut.

Menurut Gunawan, Klenteng itu, Klenteng Tiga dibangun menggunakan pondasi berbahan dasar Kayu Belian atau yang dikenal dengan kayu trembesi khas Kalimantan.

"Hampir seluruh bangunan ini berbahan asli kayu belian dan di cat bewarna merah dan kuning emas, karena warna itu merupakan suatu simbol dari rasa gembira dan kesejahteraan bagi masyarakat Tionghoa khusunya," ujar Gunawan.

Sedangkan ketiga pintu ornamen masuk klenteng tersebut, melambangkan dewa Kong Hu Chu.

Ia juga mengatakan bahwa "Banyak masyarakat yang datang dari luar menjadikan pintu masuk tersebut menjadi spot foto karena keunikkan nya".

Gunawan menyebut dalam perkembangan sejarahnya, pada tahun 1990 klenteng pertama kali direnovasi oleh Yayasan Bakti Suci dibawah pimpinan Ang Cui Bu (Abu Hasan).

"Dulunya sebelum di renovasi lantai ini berbahan dasar papan, dan dindingnya berbahan dasar kayu, karena sudah ada yang rapuh maka di renovasi menjadi lantai keramik dan dinding nya di semen dengan ukiran-ukiran timbul," katanya.

Dalam perkembanganya, Vihara tertua di Pontianak ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Tahun 2012, klenteng tersebut kembali direnovasi dan diselesaikan. Tidak ada mengubah bentuk ataupun wujud klenteng, hanya saja merubah dengan tampilan yang lebih modern dan berbahan dasar yang megah.

"Sejarah Tiga Dewa Dewi berada di Kalbar hingga sekarang telah melewati perjalanan waktu lebih dari 343 tahun, turut berkembang seiring dengan perjalanan leluhur yang datang dari Tiongkok ke Kalbar, tanah yang begitu indah dan permai," ujarnya.

Begitu banyak masyarakat Tionghoa Kalbar yang berjuang mati-matian demi keberlangsungan klenteng kuno ini, dengan harapan dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi. (*) 


Informasi Seputar Tiongkok