Mengenakan Unit Mobilitas Extravehicular (EMU) generasi baru China, astronot China Zhai Zhigang dan Wang Yaping, keduanya dalam misi luar angkasa Shenzhou-13 negara itu, keluar dari modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa Tiangong China untuk kegiatan ekstravehicular (EVA), 7 November 2021. - Image from People's Daily China
Bolong.id - Mengenakan unit mobilitas ekstravehicular (EMU) generasi baru Tiongkok. Astronot Tiongkok Zhai Zhigang dan Wang Yaping, keduanya dalam misi luar angkasa Shenzhou-13. Baru-baru ini keluar dari modul inti Tianhe dari stasiun ruang angkasa Tiangong Tiongkok untuk kegiatan ekstravehicular (EVA).
Dilansir dari Sina pada Sabtu (3/12/2021), Wang Yaping, yang menyelesaikan perjalanan luar angkasa pertamanya dengan pakaian antariksa buatan sendiri generasi baru bernama "Feitian". Menjadi astronot wanita pertama Tiongkok yang melakukan EVA dan menarik perhatian luas.
Melakukan EVA adalah bagian penting dari pekerjaan astronot di luar angkasa, karena pemeliharaan dan peningkatan stasiun luar angkasa sangat bergantung pada EVA astronot.
Pakaian luar angkasa ekstravehicular, yang beratnya mencapai lebih dari 100 kilogram, tidak diragukan lagi adalah "baju pelindung" bagi para astronot. Dapat menjamin keselamatan astronot dan memungkinkan mereka untuk menyelesaikan EVA dengan lancar.
Lingkungan luar angkasa sangat kompleks. Faktor lingkungan yang keras seperti vakum, suhu tinggi dan rendah, radiasi matahari dan mikro-meteor menimbulkan risiko besar bagi astronot.
Saat melakukan EVA, para astronot dihadapkan pada lingkungan luar angkasa dengan ketinggian orbit 300 hingga 450 kilometer. Variasi suhu antara 120 dan minus 120 derajat Celcius setiap sembilan puluh menit. Serta puing-puing dan radiasi luar angkasa.
Untuk memastikan bahwa astronot dapat mempertahankan aktivitas kehidupan normal, pakaian luar angkasa ekstravehicular yang dirancang khusus. Harus memberikan perlindungan yang aman dan efektif dari lingkungan serta kontrol lingkungan dan dukungan kehidupan di ruang terbatas. Berfungsi sebagai pesawat luar angkasa namun berbentuk manusia.
Bahan dan teknik untuk membuat EMU harus mencapai standar tinggi. Karena mereka harus tahan terhadap lingkungan brutal di luar angkasa sambil menjamin bahwa astronot dapat melakukan operasi ekstravehicular secara fleksibel.
Tiongkok menjadi negara ketiga di dunia yang secara mandiri menguasai teknologi untuk EVA.
Kemampuan Tiongkok yang terus meningkat dalam penelitian dan pengembangan (R&D) EMU berfungsi sebagai demonstrasi nyata dari langkah tegas negara itu dalam memajukan tujuan kedirgantaraan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement