Tabungan - Image from pfimegalife.co.id
Jakarta, Bolong.id - Orang Tiongkok sangat pandai mengatur keuangan. Mereka memiliki caranya sendiri untuk itu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara orang Tiongkok mengatur keuangan mereka.
1. Disiplin menabung
Orang Tiongkok terkenal dengan kebiasaan menabung dengan disiplin. Sebanyak 30 hingga 50 persen mereka dapat sisihkan untuk ditabung. Hal ini terbukti dari rasio menabung masyarakat Tiongkok yang mencapai 46,6 persen di tahun 2017. Sementara, rasio menabung di Indonesia berada di angka 34,9 persen.
Kebiasaan tersebut pun turun kepada generasi-generasi selanjutnya, hingga saat ini. Dilansir dari fin24, menurut sebuah riset yang dilakukan International Monetary Fund (IMF), masyarakat Tiongkok dengan penghasilan rendah bahkan memiliki tabungan yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat dengan penghasilan lebih tinggi di negara lain.
2. Hidup Sederhana
Bagi orang Tiongkok, hidup sederhana dan berhemat bukan sekadar pangkal kaya, melainkan salah satu nilai yang memang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan jumlah uang yang ditabung cukup besar dari jumlah penghasilan, sisa penghasilan harus mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Penerapan nilai kesederhanaan pada orang Tionghoa terwujud mulai dari penampilan hingga tempat tinggal. Misalnya, tak sedikit keturunan Tionghoa di Indonesia yang memilih tinggal di ruko demi bisa menjalani bisnis sekaligus menabung untuk keperluan lain, termasuk membeli rumah.
3. Membuat Anggaran Keuangan
Dalam mengatur keuangan, mereka akan sangat hati-hati memperhitungkan anggaran pengeluaran. Jika dirasa tidak terlalu perlu, lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Punya anggaran dan manajemen keuangan memang penting kalau ingin kondisi finansial sehat. Anggaran ini dapat menjadi pedoman saat ingin membelanjakan uang. Kamu pun jadi bisa terhindar terjeratan utang, apalagi jika pengeluaran yang membutuhkan dana besar telah direncanakan jauh-jauh hari.
4. Menolak Berhutang
Nah, prinsip ini dipegang oleh orang Tionghoa. Mereka enggan berhutang apalagi tanpa alasan yang menguntungkan.
Bagi orang Tionghoa, berhutang artinya menambah hidup semakin susah dan tidak tenang. Ini alasan mengapa mayoritas orang Tionghoa tidak tertarik untuk berhutang.
Berhutang bagi mereka adalah hanya karena kondisi terdesak dan harus segera berusaha untuk mengembalikan.
5. Mengembangkan Uang
Orang Tionghoa giat mencari keuntungan melalui bisnis atau berdagang dan berinvestasi. Perhatikan saja toko di lingkungan sekitarmu. Kamu pasti akan menemukan satu atau dua usaha milik orang Tionghoa.
Sejak kecil, orang Tiongkok biasanya sudah diajarkan berbisnis dan ditanamkan jiwa pengusaha. Termasuk, bagaimana cara mengatur keuangan secara lebih bijak. Dengan begitu, mereka memiliki pemahaman yang lengkap mengenai cara memperoleh uang, serta kemampuan mengelola keuangan.
Salah satu strategi bisnis orang Tiongkok adalah memilih perputaran uang yang cepat dibanding keuntungan yang besar. Artinya, dibanding mencari untung dengan menjual harga barang lebih tinggi, lebih baik pasang harga kompetitif tapi mampu mendongkrak penjualan.
6. Pintar bernegosiasi
Orang Tiongkok tak akan segan untuk bernegosiasi alias melakukan tawar menawar demi mendapatkan harga terbaik. Apalagi kalau berkaitan dengan bisnis. Harga terbaik tentunya akan memberikan keuntungan yang besar tanpa mematok harga jual terlalu tinggi. (*)
Advertisement