Lama Baca 3 Menit

Peribahasa China: 集思廣益 -Kebijaksanaan Kolektif Menuai Manfaat yang Luas

14 November 2020, 06:43 WIB

Peribahasa China: 集思廣益 -Kebijaksanaan Kolektif Menuai Manfaat yang Luas-Image-1

Kolektif Pendapat - Image from bp.blogspot.com

Jakarta, Bolong.id - Peribahasa Tiongkok kuno, Ji Si guǎng Yi (集思廣益), yang secara harfiah berarti, "Kebijaksanaan kolektif menuai manfaat yang luas," yang menggambarkan pengumpulan pendapat dari semua ide akan berguna dan bermanfaat luas bagi semuanya.

Pepatah ini berasal dari cerita tentang strategi dan negarawan Zhuge Liang dalam sejarah "Rekaman Tiga Kerajaan," yang meliputi sejarah Tiongkok akhir Dinasti Han Timur (184-220), dan Tiga Periode Kerajaan (220-280).

Dilansir dari laman Kebajikan dalam Hidup, Zhuge Liang (181-234) sangat berperan dalam munculnya pemimpin militer Liu Bei, saat Liu membantu membangun Shu Han Raya (AD 221-263), salah satu dari tiga kerajaan masa itu.

Setelah kematian Liu di tahun 223, putranya naik tahta dan Zhuge aktif menjadi administrator kepala kerajaan saat ia ditempatkan di kantor perdana menteri.

Zhuge Liang sangat dihormati karena ia menghargai saran dari bawahannya, bekerja tak kenal lelah serta loyalitasnya yang besar. Karenanya kantor perdana menteri menjadi tempat yang dikenal sebagai kantor diskusi.

Zhuge Liang mengatakan: "Kantor saya memungkinkan semua orang untuk datang dan berpartisipasi dalam diskusi tentang urusan negara. Hal ini dalam rangka untuk mengumpulkan kebijaksanaan kolektif dan opini dari orang-orang.

"Dengan luas mendengarkan saran dan mengadopsi saran yang berguna, maka kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dan lebih efektif dalam pemerintahan."

Melihat ketulusan hati Zhuge Liang, maka bawahannya juga menempatkan kepentingan yang tinggi pada urusan negara. Dan jika mereka memiliki pendapat yang berbeda dari Zhuge, maka mereka tidak ragu-ragu untuk secara terbuka mengekspresikan pandangan mereka.

Zhuge sangat dihargai dan dipuji para pejabat yang memiliki keberanian untuk mengusulkan ide dan sudut pandang mereka.

Sikapnya yang terbuka dan menerima opini bawahnya, Shu Han Raya menjadi lebih kuat dan sejahtera karena pemerintahannya. (*)