Lama Baca 4 Menit

China-RI Suarakan Kekhawatiran Serius Atas Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS

31 October 2021, 07:52 WIB

China-RI Suarakan Kekhawatiran Serius Atas Kesepakatan Kapal Selam Nuklir AUKUS-Image-1

Retno dan Wang Yi pada pertemuan di Roma 29 Oktober 2021 - Image from Kemenlu China

Bolong.id - Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu pada hari Jumat (29/10/2021) di Roma, berjanji untuk meningkatkan hubungan bilateral, serta menyuarakan keprihatinan baru dan serius atas kesepakatan kapal selam nuklir AUKUS.

Kedua belah pihak menegaskan kembali keprihatinan mereka atas risiko proliferasi nuklir yang disebabkan oleh perjanjian kerjasama akuisisi kapal selam bertenaga nuklir Australia-Inggris-AS.

Dilansir dari China News pada Sabtu (29/10/2021), Wang yang mengunjungi Italia dan akan berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok 20 (G20), memuji hubungan Tiongkok-Indonesia, mengatakan bahwa hubungan bilateral berkembang dengan lancar di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara.

Hubungan seperti itu dicirikan oleh rasa saling percaya yang mendalam; peningkatan kerjasama ekonomi dan perdagangan; Di tengah tantangan dan peningkatan kerja sama investasi di berbagai bidang dan upaya kedua belah pihak dalam bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 terbukti membuahkan hasil, kata Wang.

Tiongkok bersedia untuk melanjutkan komunikasi strategis, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan bekerja sama dengan Indonesia untuk menang melawan pandemi, kata Wang.

Retno mengaku senang dengan kerja sama yang bermanfaat dan pragmatis dengan Tiongkok. Indonesia mengapresiasi kerja sama Tiongkok dalam bidang vaksin COVID-19 yang mendukung upaya melawan pandemi negaranya.

Indonesia bersedia bekerja sama dengan Tiongkok dan mendorong kerja sama di berbagai bidang sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak, ujarnya.

Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang kerja sama G20.

Wang mengatakan bahwa Tiongkok mendukung Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tahun depan dan bersedia bekerja sama dengan Indonesia dan pihak lain untuk membantu KTT agar lebih memperhatikan tuntutan yang sah dari pasar dan negara berkembang.

Retno mengatakan Indonesia bersedia bekerja sama dengan Tiongkok untuk mempromosikan G20, untuk lebih menjaga kepentingan bersama atas tuntuan pasar dan negara berkembang. Tujuannya adalah untuk lebih memperhatikan masalah yang sah dari negara-negara kecil dan menengah, dan untuk mengatasi tantangan global dengan cara yang lebih efektif.

Kedua belah pihak juga membahas kerja sama antara Tiongkok dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), sepakat untuk mempercepat persiapan KTT menandai peringatan 30 tahun pembentukan Hubungan Dialog Tiongkok-ASEAN bulan depan.

Menggambarkan hubungan Tiongkok-ASEAN sebagai hubungan yang paling dinamis dan efektif dengan prospek yang menjanjikan, Wang meminta kedua belah pihak untuk mengimplementasikan hasil pertemuan para pemimpin Tiongkok-ASEAN yang baru saja ditutup dan menjadikan peringatan 30 tahun hubungan dialog sebagai peluang untuk merangkum pengalaman sukses sambil melihat ke masa depan dalam upaya untuk mempromosikan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-ASEAN. (*)


Informasi Seputar Tiongkok