Altar untuk memuja leluhur - Image from Agni Malagina
Bolong.id – Pada abad 19 hingga 20, masyarakat Tionghoa di Kepulauan Riau banyak bermukim di kota Tanjungpindang, tepatnya orang Tio Ciu sub suku Hokkian. Tanjung Pinang dalam bahasa Teociu dikenal dengan nama Lao Lai, yang artinya datang ke Riau. Senggarang adalah wilayah yang dikenal sebagai kotanya orang Teociu atau disebut sebagai Chaopo. Sementara kotanya orang Hokkian yang disebut Fu Po adalah Tanjung Pinang.
Senggarang, yang banyak ditinggali oleh komunitas suku Teociu sejak awal abad 18 tentunya memiliki banyak tempat bersejarah. Salah satunya adalah rumah milik Letnan Tan Soe Kie. Ini adalah salah satu tempat bersejarah di Pulau Senggarang, selain Klenteng Besar Senggarang, Klenteng Akar, dan permukiman tua Pecinan Senggarang yang kaya akan nilai budaya akulturasi Melayu Tiongkok Bugis.
Rumah Tan Soe Kie - Image from Agni Malagina
Rumah ini ada di wilayah pecinan lawas, juga disebut sebagai Rumah Yuan He Xing, yang diambil dari nama perusahaan gambir dan karet, milik keluarga Tan. Keluarga Tan menetap di Senggarang setelah dayang ke Bintan sekitar pertengahan abad 19. Beberapa orang dengan marga Tan juga tercatat sebagai Kapitan sejak tahun 1844.
Rumah ini total memiliki 20 kamar dan 5 buah dapur untuk masing-masing keluarga. Di rumah ini masih terdapat altar yang digunakan untuk memuja leluhur, dan memajang kaligrafi bertuliskan nama keluarga Tan di tiap-tiap generasi, dan kini sudah ada 13 generasi. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement