Ilustrasi bursa efek Tiongkok - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Tiongkok telah mendirikan bursa efek baru di Beijing sehingga memberikan pengaruhi lebih besar kepada ibu kota dan pusat politik negara itu di bisnis dan keuangan. Menurut situs web National Equities Exchange And Quotations (NEEQ), Bursa Efek Beijing telah terdaftar dan didirikan pada Jumat (3/9), dan NEEQ adalah satu-satunya pemegang saham.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengumumkan, bursa efek yang berbasis di Beijing pada pameran perdagangan internasional pada Kamis, 2 September 2021. Ia menuturkan ingin meciptakan tempat untuk bisnis yang “berorientasi layanan” dan “inovatif”. Dia tidak mengatakan, kapan bursa saham akan dibangun.
Dilansir dari China News pada Minggu (05/09/2021), informasi publik menunjukkan bahwa perwakilan hukum dari Bursa Efek Beijing adalah Xu Ming, dengan modal terdaftar 1 miliar yuan (sekitar 2,2 triliun yuan), dan ruang lingkup bisnisnya adalah menyediakan tempat dan fasilitas untuk perdagangan sekuritas terpusat, mengatur dan mengawasi perdagangan sekuritas, dan jasa pengelolaan pasar efek sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dikutip dari CNN, Tiongkok memiliki dua bursa saham antara lain di Shanghai dan Shenzhen. Lokasi ini jauh dari Beijing. Bursa Efek Shanghai yang didirikan pada 1990, menampung sebagian besar perusahaan kapitalisasi besar termasuk perusahaan milik negara, bank dan perusahaan energi.
Bursa Efek Shenzhen memiliki proporsi perusahaan teknologi, perusahaan kecil dan menengah lebih besar. Ada juga Bursa Efek Hong Kong, tetapi tunduk pada sistem hukum dan peraturannya sendiri serta bebas dari kontrol Beijing.
Langkah ini dilakukan ketika tindakan keras pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan swasta besar semakin intensif. Beijing telah bekerja selama hampir satu tahun untuk mengendalikan kekuatan dan pengaruhnya.
Bursa Efek Beijing menerapkan sistem korporasi. Kedepannya, akan terus dilakukan optimalisasi mekanisme tata kelola, peningkatan kapasitas tata kelola, dan peningkatan budaya tata kelola yang transparan, efisien dan bersih. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement