Lama Baca 4 Menit

Stasiun yang Makan Korban Akibat Banjir Dipenuhi Karangan Bunga dan Warga Zhengzhou yang Berduka

28 July 2021, 14:44 WIB

Stasiun yang Makan Korban Akibat Banjir Dipenuhi Karangan Bunga dan Warga Zhengzhou yang Berduka-Image-1

Warga Zhengzhou memberi hormat pada korban jiwa - Image from SHINE

Zhengzhou, Bolong.id - Penduduk setempat meletakkan karangan bunga di tempat luar pintu masuk stasiun kereta bawah tanah yang merupakan tempat meninggalnya 14 orang akibat banjir di Provinsi Henan, Tiongkok pekan lalu.

Dilansir dari VOA Chinese pada Rabu (28/07/2021), pihak berwenang menaikkan jumlah kematian di kereta bawah tanah bertambah dari 12 menjadi 14 pada Selasa kemarin.

Sebelumnya diketahui genangan air mengalir di jalur 5 kereta bawah tanah di ibu kota provinsi, Zhengzhou, dan membuat ratusan penumpang terjebak pada 20 Juli kemarin. Banjir setinggi dada itu membuat orang-orang kesulitan untuk keluar kereta.

Pemerintah kota mengumumkan pada hari Selasa nama-nama mereka yang tewas di kereta bawah tanah.

"Hujan ekstrem menyebabkan banjir parah di beberapa bagian jalur kereta bawah tanah Jalur 5, dan dinding penahan yang melindungi jalur kereta bawah tanah runtuh," kata pernyataan pemerintah.

"Saya sangat sedih," kata warga Zhengzhou Zhang Shuai, 35, yang membungkuk tiga kali di depan pintu masuk Stasiun Jalan Shakou setelah meletakkan karangan bunga krisan. "Saya berharap kerabat mereka dapat pulih dari tragedi ini sesegera mungkin."

Orang Tionghoa secara tradisional berkabung tujuh hari setelah kematian seseorang. Seminggu sejak peristiwa banjir yang mengerikan itu, banyak pelayat dan kurir meninggalkan karangan bunga terbungkus kertas hitam di pintu masuk stasiun yang kini ditutup.

Salah satu korban tewas adalah Zou Deqiang, 37 tahun, yang berada di Zhengzhou dalam perjalanan bisnis dari Shanghai dan ia adalah satu diantara banyak orang yang terjebak dalam gerbong.

Dia berhasil turun dari kereta bersama penumpang lain, menurut rekan yang menemaninya. Tetapi ketika orang-orang bergerak di sepanjang terowongan, aliran deras yang kuat membawanya.

"Kami terpencar. Kemudian saya kehilangan kontak dengannya dan tidak pernah melihatnya lagi," kata seorang rekan Zou.

Istri Zou, bermarga Bai, tiba di Zhengzhou pada hari Kamis ketika dia mendengar bahwa Zou tidak termasuk di antara 500 penumpang yang selamat dari stasiun.

Ia terus berjaga dan berharap sang suami dapat selamat. Akhirnya, upaya pencarian dan penyelamatan pada hari Minggu pagi menemukan mayat tak dikenal di terowongan, dan tes DNA mengkonfirmasi bahwa itu adalah Zou.

Sebuah konferensi video yang diadakan oleh pemerintah pusat pada hari Senin (26/07/2021) mengatakan sistem kereta bawah tanah secara nasional harus meningkatkan kemampuan tanggap darurat mereka, menerapkan langkah-langkah pengendalian banjir dan merespon dengan cepat terhadap peringatan dini.

Dalam keadaan darurat, bencana alam dan ancaman keselamatan lainnya, unit operasi Metro harus segera menghentikan operasi beberapa bagian atau seluruh jaringan sesuai peraturan, dan mengaktifkan rencana darurat tepat waktu, kata konferensi tersebut.

Unit-unit operasi metro harus meningkatkan kemampuan tanggap pertama mereka dengan membentuk dan meningkatkan tim penyelamat darurat profesional, dan menyediakan fasilitas, peralatan, dan material darurat yang memadai.

Kota-kota dengan jaringan Metro diharuskan melakukan pemeriksaan dan perombakan mandiri, dan pemerintah pusat akan mengirim ahli ke kota-kota utama untuk pengawasan. (*)

Informasi Seputar Tiongkok