Ilustrasi pria memegang pisau - Image from beritabali
Bolong.id - Sebanyak lima orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan yang dilakukan seorang pria di jalan Anqing, Provinsi Anhui, Tiongkok pada Sabtu (5/6) sore. Pria itu melakukan aksi brutalnya menggunakan sebilah pisau.
Dilansir dari The news paper China pada Sabtu (5/6/2021), Menurut Biro Keamanan Umum Anqing, tersangka telah ditangkap dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan keadaan serangan yang terjadi di pedestrian jalan Anqing.
Serangan pisau diketahui kerap terjadi di Tiongkok lantaran akses ke senjata api dibatasi.
Sebelumnya, pada April lalu, seorang pria bersenjatakan pisau membunuh dua anak dan melukai 16 orang di sebuah taman kanak-kanak di Tiongkok bagian selatan.
Tiga tahun sebelumnya, pada 2018, seorang pria menikam sembilan anak hingga tewas dan 11 lainnya di Tiongkok bagian utara. Pelaku dilaporkan dijatuhi hukuman mati.
Menurut laporan, kejahatan kekerasan di Tiongkok meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu diduga karena kesenjangan ekonomi atau ketimpangan antara si kaya dan si miskin yang kian melebar.
Tidak hanya itu, sebuah studi juga menggambarkan peningkatan prevalensi gangguan mental.
Dihimpun dari berbagai sumber, pada 2018 lalu, Tiongkok mengklaim angka kasus kriminalitas bersenjata turun hingga 27,6 persen.
Sejak 2012 hingga 2017, kasus kriminalitas di Tiongkok melandai, dari 331 kasus menjadi hanya 58.
Namun, para pakar disebut tak mempercayai data yang dirilis Pemerintahan Xi Jin Ping itu. Menurut salah satu pakar Xu Jinhua, statistik kejahatan di lingkup nasional dikumpulkan dari data laporan kepolisian lokal dan kasus tertentu jika dinilai genting.
Hasilnya, penelitian yang dilakukan Xu justru menemukan jumlah yang berbeda. Data itu dihimpun dari jumlah telepon yang masuk kedaruratan dan angka kejahatan yang tercatat.
Menurutnya, sebanyak 90 persen kasus kejahatan tak tercatat pemerintah. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement