Lama Baca 5 Menit

Kisah Mahasiswa Miskin di China yang Masuk Universitas Bergengsi

16 June 2021, 09:35 WIB

Kisah Mahasiswa Miskin di China yang Masuk Universitas Bergengsi-Image-1

Tang Shangjun - Image from Baidu

Bolong.id - Tang Shangjun lahir di keluarga miskin di Guangxi. Sumber pendapatan utama keluarganya adalah bertani, dan ia memiliki dua kakak perempuan di rumah. Sebagai putra bungsu dalam keluarga, orang tuanya menaruh harapan besar pada Tang Shangjun.

Ketika dia masih sangat muda, Tang Shangjun tahu bahwa hanya belajar yang dapat mengubah nasibnya, jadi saat di sekolah dasar, dia selalu belajar dengan keras. Tang Shangjun berhasil menjadi anak pertama di desa yang melanjutkan ke sekolah menengah. Hampir semua orang di sekitarnya merasa bahwa Tang Shangjun pasti akan menjalani kehidupan yang baik di masa depan.

Dilansir dari Baidu pada Senin (14/6/2021), pada tahun 2009, Tang Shangjun mengikuti ujian masuk perguruan tinggi pertama dalam hidupnya dengan membawa harapan dari banyak orang, tetapi nilainya sangat rendah, dan tidak ada universitas yang bisa dituju. Ayahnya sedikit kecewa, tetapi dia menerima kenyataan. Kemudian Tang Shangjun dikirim ke Sekolah Menegah Atas (SMK), berharap dia akan memiliki pekerjaan setelah lulus.

Namun, Tang Shangjun adalah orang yang idealis, dan dia selalu berharap bisa belajar di Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok. Agar tidak meninggalkan penyesalan, Tang Shangjun diam-diam belajar untuk ikut ujian lagi di tahun berikutnya.

Dalam ujian masuk perguruan tinggi kedua, Tang Shangjun berhasil melampaui skor tiga baris. Dia juga diterima di universitas swasta, tetapi Tang Shangjun masih belum puas. Dia berpikir akan bisa masuk ke universitas yang bagus jika ia berusaha lagi lebih keras. 

Pada tahun 2011, skor Tang Shangjun dalam ujian masuk perguruan tinggi melebihi garis skor kedua pada saat itu. Pada tahun 2013, Tang Shangjun merasa nilainya tidak bagus dan mengulangi ujian lagi.

Pada tahun 2014, Tang Shangjun berhasil mendapatkan nilai yang tinggi, dan diterima di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Southwest. Tang Shangjun saat itu masih belum menyerah dengan mimpinya, dia merasa bahwa dia hanya perlu bekerja lebih keras lagi, dan mungkin dia akan bisa mewujudkan mimpinya. Namun yang mengejutkan adalah bahwa perilaku Tang Shangjun ini tidak diketahui oleh keluarganya.

Kisah Mahasiswa Miskin di China yang Masuk Universitas Bergengsi-Image-2

Tang Shangjun - Image from Baidu

Ternyata Tang Shangjun berbohong bahwa dia pergi ke sekolah teknik dan mendapatkan pekerjaan setelah lulus, dia juga memberi orang tuanya lima ratus dolar yang dia tabung. Sang ibu juga sangat senang melihat anaknya begitu ceria. 

Secara kebetulan, Tang Shangjun menemani ibunya ke pasar untuk membeli barang-barang dan bertemu dengan teman sekelas perempuannya di SMP. Dia memiliki pengalaman yang sama seperti dirinya, setelah lulus dari sekolah menengah, dia SMK dan sudah menikah.

Tepat setelah Festival Musim Semi, Tang Shangjun meninggalkan rumah dengan alasan pergi bekerja. Pada tahun 2015, Tang Shangjun diterima di Universitas Jilin, tetapi karena jurusan yang tidak cocok, dia ikut ujian lagi.

Pada tahun 2016, Tang Shangjun diterima di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Tiongkok dengan skor sangat baik yaiitu, 625 poin. Guru membimbingnya juga merasa sangat senang, tetapi pada saat yang sama dia juga khawatir apakah Tang Shangjun akan ikut ujian lagi. Dengan bujukan sang guru, Tang Shangjun akhirnya menghentikan langkahnya untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi.

Tang Shangjun kemudian memberi tahu orang tuanya apa yang telah dia lakukan dalam beberapa tahun terakhir, dan dia juga menyerahkan surat izin masuk kepada orang tuanya. Setelah orang tua mengetahui kebenaran tersebut, mereka menangis.

Sang ibu juga memberi tahu Tang Shangjun bahwa ayahnya telah menderita kanker paru-paru, dan sekarang telah mencapai stadium lanjut. Tang Shangjun menangis ketika dia mendengar berita itu. ia kemudian membawa orang tuanya datang ke Beijing untuk universitas tempat dia diterima.

Namun, setelah mulai kuliah, Tang Shangjun mendengar bahwa sekolah menengah merekrut siswa tahun kedua, dan ia juga bisa mendapatkan beasiswa sebesar 20.000 yuan O(s. Tang Shangjun berpikir untuk mengulang studinya lagi, tetapi uang tetapi uang itu hanyalah satu hal kecil untuk penyakit ayahnya. 

Tak lama kemudian, ayahnya meninggal. Namun, di tahun berikutnya, prestasi Tang Shangjun tidak begitu bagus, dan perlahan mulai menyerah dengan mimpinya. (*)

Informasi Seputar Tiongkok