Cai Yun/Fu Hai Feng - Image from ligaolahraga
Bolong.id - Pasangan ganda putra legendaris Tiongkok, Cai Yun/Fu Hai Feng, mengenang rivalitas mereka dengan Markis Kido.
Kematian Markis Kido pada Senin (14/6/2021) menghadirkan duka di jagat bulu tangkis dunia.
Ucapan belasungkawa tak hanya datang dari mereka yang pernah bertanding sebagai partner, tetapi juga rival di lapangan.
Duo ganda putra legendaris Tiongkok, Cai Yun dan Fu Hai Feng, kehilangan sosok Kido setelah persaingan sengit mereka pada masa lampau.
Kido dan pasangan emasnya, Hendra Setiawan, merupakan salah satu rival Cai Yun dan Fu Hai Feng.
BWF mencatat bahwa Kido/Hendra dan Cai/Fu bersua sembilan kali dalam turnamen resmi dengan pasangan Tiongkok unggul dalam rekor pertemuan 6-3.
Namun, ketika berbicara pertandingan paling berkesan dengan Kido, Cai dan Fu kompak menunjuk momen ketika mereka kalah.
Cai/Fu tumbang di tangan Kido/Hendra pada final Olimpiade 2008 yang digelar di negara asal mereka, Beijing, Tiongkok.
"Kekalahan itu begitu memengaruhi Fu dan saya," kata Cai Yun, dilansir dari BWFBadminton.com.
"Saya ingat setelah kami kembali ke kampung atlet, kami mandi dan berdiskusi di dalam kamar hingga jam 4 atau 5 pagi."
"Kami tidak bisa tidur. Kami sangat sedih dan putus asa."
Meski bukan kenangan baik, Cai/Fu melihat kekalahan dari Kido/Hendra pada Olimpiade sebagai pondasi kesuksesan mereka berikutnya.
Sejak momen kelam pada Olimpiade itu, Cai/Fu tak pernah kalah dalam turnamen individu tingkat dunia hingga puncaknya menyabet emas pada Olimpiade 2012.
"Kekalahan itu membuat kami sadar bahwa kami harus lebih berani dalam menghadapi tantangan untuk bisa mengatasinya," tutur Cai lagi.
"Itulah kenapa saya merasa kekalahan ini berperan penting dalam membantu kami merebut tiga gelar Kejuaraan Dunia dan titel Olimpiade London."
Di samping kenangan dari rivalitas di lapangan, Cai/Fu juga melihat Kido sebagai sosok teman di luar lapangan.
Fu secara khusus menyebut Kido memiliki karakter pemalu, bertolak belakang dengan aura garang yang ditunjukkan dalam pertandingan.
Sifat Kido yang pemalu membuat Fu mengaku beberapa kali tergoda untuk mengajak sang rival bercanda.
"Terkadang saya menggodanya dan berkata dalam bahasa [Indonesia] 'Makan'. Dia kemudian menjawab: 'Tidak, saya gemuk'," ujar pemenang dua medali emas Olimpiade itu.
Kendati menggoda tubuh gempal Kido, Fu memuji kualitas pria kelahiran Jakarta tersebut sebagai pemain ganda jempolan.
"Dia seperti meriam di lapangan, sangat mendominasi, dan agresif. Dia adalah contoh nyata dari gaya bermain ganda putra Indonesia yang khas," ujar Fu.
Fu pun mengaku sangat sedih ketika mendengar kabar kematian Kido. "Ketika saya mendengar kematiannya, saya sangat sedih," tutur Fu.
Hal senada juga diungkapkan Cai. Pria yang baru saja dinobatkan sebagai legenda oleh BWF itu mengirimkan ucapan bela sungkawa kepada keluarga Kido.
"Saya ingin mengirim belasungkawa kepada keluarga dan berharap bahwa mereka tetap kuat pada momen menyedihkan ini," ujar Cai. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement