Base station 5G dibangun di atas Gunung Qomolangma - Image from Huanqiu
Bolong.id - Tiongkok telah membangun infrastruktur jaringan broadband terbesar di dunia, dan memastikan akses dan kecepatan broadband yang sama di daerah pedesaan seperti di daerah perkotaan, kata seorang pejabat dengan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) negara itu. Pada program yang diluncurkan pada 2015 yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan broadband dan menurunkan tarif untuk layanan Internet.
Dilansir dari Huanqiu pada Jumat (30/4/2021), Tiongkok telah mengurangi tarif rata-rata broadband tetap per unit bandwidth dan broadband seluler per unit lalu lintas hingga lebih dari 95 persen, menurut Liu Liehong, wakil menteri MIIT.
Dalam hal jaringan seluler, pemancar 4G Tiongkok menyumbang lebih dari setengah dari total dunia. Selain itu, negara telah membangun 792.000 BTS 5G, dengan jumlah terminal seluler yang terkoneksi dengan jaringan 5G mencapai 260 juta. Selain itu, Tiongkok telah berhasil mencakup semua kota setingkat prefektur dengan jaringan mandiri 5G (SA) dan membuat pencapaian awal dalam membangun jaringan seluler 5G terbesar di dunia.
Selama lima tahun terakhir, berbagai langkah Tiongkok yang diadopsi untuk memotong tarif broadband tetap per unit bandwidth dan broadband seluler per unit lalu lintas telah menguntungkan lebih dari satu miliar pengguna setiap tahun, dan menghemat total pengguna lebih dari 700 miliar yuan ($ 107,9 miliar ).
Lalu lintas Internet bulanan rata-rata pengguna Internet seluler telah melonjak lebih dari 40 kali lipat menjadi 10,85 GB dari 205 MB pada awal 2015.
Tiongkok juga jelas telah mempersempit kesenjangan digital antara daerah pedesaan dan perkotaan dengan mempercepat langkah untuk mengatasi hubungan yang lemah dalam infrastruktur jaringan pedesaan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement