Kota Astronomi di Kedu - Image from Xinhua
Guiyang, Bolong.id - Kota Kedu yang terletak di Daratan Tinggi Yunnan-Guizhou, yang merupakan tempat teleskop terbesar Tiongkok (China Sky Eye) menjadikannya sebagai "Kota Astronomi Kelas Dunia". Kota Kedu akan memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk belajar astronomi dan melihat bintang lewat teleskop.
Dilansir dari Xinhua pada Jumat (16/4/2021), The Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescope, or FAST, berukuran 30 lapangan sepak bola, dibangun di sebuah kawasan gunung di provinsi barat daya Guizhou.
Banyak ilmuwan, termasuk fisikawan terkenal Yang Zhenning, astronom dan penemu radio pulsar pertama Jocelyn Bell, sudah berkunjung ke China Sky Eye. Selain Forum Astronomi Radio Internasional yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China. Kota Astronomi ini juga telah menyelenggarakan ratusan pertukaran akademisi.
Para siswa sedang mempelajari teleskop - Image from Xinhua
Kota Astronomi ini terletak di dataran tinggi, dikelilingi oleh pegunungan ini, jauh dari polusi industri, dan memiliki dua keunggulan yaitu tenang dan bersih. Dari bulan Juli hingga Oktober setiap tahunnya, langit sedang cerah dan merupakan waktu terbaik untuk melihat bintang.
Teleskop ini diresmikan terbuka untuk umum setelah persiapan selama tiga tahun dan diharapkan bisa digunakan oleh astronom dan wisatawan di seluruh dunia.
Untuk pembangunan teleskop ini, sebanyak 7.000 warga direlokasi dari tempat tersebut ke kota yang jaraknya 10 kilometer dari sana. Selain teleskop, taman bertema astronomi juga dibangun di sana. Harapannya, ini bisa menarik banyak wisatawan.
Siswa sedang mendengarkan penjelasan tentang China Sky Eye - Image from Xinhua
Proyek ini juga telah memperoleh beberapa data ilmiah yang berharga dari waktu ke waktu dan diharapkan dapat membantu mengarah pada beberapa terobosan di bidang-bidang seperti deteksi gelombang gravitasi frekuensi rendah dan molekul antarbintang dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Memajukan program luar angkasa adalah prioritas bagi Tiongkok, dan negara itu telah menetapkan target untuk mengatasi ketinggalan dari Rusia dan Amerika Serikat dan menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030. Tiongkok juga berencana untuk meluncurkan pembangunan stasiun luar angkasa berawak sendiri tahun depan.
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement