Lama Baca 3 Menit

Luar Biasa... Cemara di Taiyuan Ini Umur 3.600 Tahun

01 June 2022, 08:42 WIB

Luar Biasa... Cemara di Taiyuan Ini Umur 3.600 Tahun-Image-1

Pohon cemara di Kuil Jinci, Provinsi Shanxi, Tiongkok Utara Foto: Courtesy of Jinci Temple - Image from www.globaltimes.cn

Shanxi, Bolong.id - Dilansir dari Global Times, Selasa (30/05/2022) Zhang Shumin, peneliti Institut Peninggalan Budaya Taiyuan di Provinsi Shanxi, Tiongkok, mengatakan, di halaman Kuil Jinci di Taiyuan, ada lima pohon berusia 1.000 tahun. Dan, sebuah cemara usia 3.600 tahun.

Kuil Jinci, dulu adalah kuil untuk keluarga kaisar. Kaisar memerintahkan rakyat menanam banyak pohon di sekitar kuil itu.

Kebiasan kaisar memerintahkan rakyat menanam pohon, terjadi di Dinasti Han (206 SM-220 M), Dinasti Jin (265-420), Dinasti Sui (581-618) dan Dinasti Tang ( 618-907). 

"Pepohonan mereka yakini sebagai sekelompok nenek moyang hidup yang telah menyaksikan sejarah Tiongkok," canda Zhang.

Menurutnya, pohon-pohon itu berumur panjang, karena lingkungan yang ideal di kuil. Dikelilingi pegunungan dan hutan dan memiliki banyak udara dan air bersih.

Bagaimana melindungi pohon-pohon kuno ini dengan lebih baik telah menjadi topik penting bagi staf di kuil.

Menurut Zhang, melalui proyek Nondestructive Testing Technology of Millennium Ancient Trees, mereka telah menggunakan teknologi sonic tomograph PiCUS3, yang mirip dengan CT scan, untuk menentukan kesehatan internal pohon, termasuk menemukan pembusukan internal.

Sementara itu, mereka menggunakan teknologi Antena TRU untuk memantau sistem akar pohon dan memeriksa hal-hal seperti penyerapan nutrisi, bagian mana dari sistem akar yang tumbuh lebih baik dan bagian mana yang terkena dampak bangunan kuno di sekitarnya. 

Dengan informasi ini, tim dapat menambahkan nutrisi ke lapisan yang diukur dengan baik untuk mendorong sistem akar tumbuh ke area terbuka di sekitarnya dan menghindari bangunan kuno.

Untuk deteksi dan analisis sifat fisik dan kimia tanah, mereka beralih ke teknologi keanekaragaman hayati mikroba. Zhang menjelaskan bahwa ini membantu mereka menganalisis penyerapan nutrisi daun pohon.

Karena kenyataan bahwa pohon adalah spesies yang berbeda dan memiliki rentang hidup yang berbeda, proyek ini belum dapat memberikan angka pasti untuk berapa tahun lagi pohon akan hidup setelah perawatan. (*)