Pembuat dupa Lu Wen membakar dupa. (Chinanews.com/Gao Ying) - Image from en.people.cn
Dunhuang, Bolong.id - Tiongkok, negara terbesar kedua dunia (setelah Amerika Serikat) masih melestarikan pembuatan dupa. Salah satu pembuat dupa versi kuno, Lu Wen di Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, memproduksi dupa sejak 10 tahun lalu.
Dilansir dari 人民网 Selasa (24/05/2022) Lu belajar membuat dupa dari ahlinya di Gua Mogao (dikenal sebagai Gua Seribu Buddha) di Kota Dunhuang, Provinsi Gansu.
Ia juga memperdalam ilmu membuat dupa dari naskah cara membuat dupa kuno.
Sejak itu, ia menciptakan lima hingga enam varietas dupa kuno per tahun. Jadi, varietas dupa tidak statis, melainkan berkembang hasil inovasi pembuatnya. Tapi, berpedoman pada naskah dupa kuno.
Lu menceritakan, bahwa gambar pembakaran dupa di dinding Gua Dunhuang, termasuk Gua Mogao, mengilhaminya untuk menciptakan dupa kuno.
Tidak mudah menciptakan kembali varietas dupa kuno Dunhuang, yang berasal dari 1.000 tahun lalu. Masalah pertama adalah menemukan resep yang tercatat dalam dokumen tertulis dari Perpustakaan Gua Mogao, karena banyak dari dokumen ini hilang di luar negeri.
Masalah lain terletak pada bagaimana menafsirkan dokumen kuno, karena banyak yang ditulis dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa etnis minoritas.
Berkat pertukaran mendalam antara Akademi Dunhuang dan museum luar negeri, para peneliti telah memperoleh akses ke versi digital dari beberapa dokumen tertulis Dunhuang yang hilang, termasuk yang menjelaskan resep membuat dupa.
Lu Wen mengajari seorang siswa cara membuat dupa. (Chinanews.com/Feng Zhijun) - Image from en.people.cn
Dengan bantuan para ahli dari Akademi Dunhuang, Lu telah menciptakan kembali beberapa jenis dupa kuno Dunhuang, yang populer di kalangan konsumen.
"Saya dapat menjual setidaknya 100 dupa kuno yang dibuat ulang sesuai dengan dokumen tertulis dari Gua Perpustakaan setiap bulan. Beberapa jenis dupa kuno telah mendapatkan popularitas besar di kalangan konsumen dan sering kali kekurangan pasokan," kata perajin itu.
Proses pembuatan ulang dupa kuno bisa panjang dan rumit, kata Lu, menjelaskan bahwa dia harus secara ketat mematuhi resep dalam dokumen tertulis, menerapkan beragam bahan mentah dan alat yang ditunjukkan dalam dokumen.
Mungkin diperlukan waktu hingga satu tahun untuk membuat ulang satu jenis dupa kuno Dunhuang, tetapi dia selalu merasa senang setelah berhasil menciptakan kembali jenis dupa tertentu yang baru.
Dupa kuno Dunhuang dapat menimbulkan perasaan rileks, dan aromanya bertahan lama dan tidak akan membusuk seiring berjalannya waktu, kata Lu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lu telah menarik ratusan penggemar yang tertarik dengan budaya dupa.
Dengan mengadakan kursus dan pelatihan online dan offline, Lu berharap dapat menghidupkan kembali keahlian membuat dupa kuno Dunhuang bersama dengan semakin banyak orang.(*)
Advertisement