Ilustrasi Tanaman Padi - Image from prasetya.ub.ac.id
Bolong.id - Dalam penemuan situs asli Hemudu di Yuyao, Zhejiang pada tahun 1973, disimpulkan bahwa para penanam padi paling awal adalah penduduk primitif di bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze di Tiongkok.
Dilansir dari 传统文化杂谈, pada abad terakhir, beberapa cendikiawan asing percaya bahwa inovasi penanaman padi sangat berkaitan dengan orang India. Berdasarkan asal fonetik beras, beberapa ahli percaya bahwa penanam padi paling awal adalah orang Thailand atau Vietnam dari Indocina.
Dalam monografi yang diterbitkan pada tahun 1970-an, cendikiawan Jepang Shinoda Tong, yang terkenal dengan penelitiannya tentang budaya makanan Tiongkok, juga percaya bahwa nasi Tiongkok berasal dari pantai Asia Tenggara.
Namun, penemuan situs asli Hemudu di Yuyao, Zhejiang pada tahun 1973 membuat kesimpulan dan asumsi ini diragukan. Padi yang digali di sana memaksa para sarjana Tiongkok maupun asing untuk sampai pada kesimpulan bahwa para penanam padi paling awal adalah penduduk primitif di bagian hilir dan tengah Sungai Yangtze, Tiongkok.
Penemuan situs Hemudu dianggap sebagai keajaiban besar arkeologi prasejarah Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. Ini adalah situs di mana orang-orang primitif hidup 7.000 tahun yang lalu.
Hal yang paling mencolok di situs ini adalah jumlah besar beras dan butir beras. Menurut arkeolog, peninggalan buih, sekam, biji-bijian dan akar padi dan jerami di lapisan rata-rata tebalnya 40-50 cm, dan jumlah total beras harus lebih dari 120 ton. Beberapa peninggalan beras berwarna kuning cerah dan bentuknya bening.
Peninggalan yang kaya ini sepenuhnya membuktikan bahwa sejak 7.000 tahun yang lalu, penduduk primitif di hilir Sungai Yangtze di Tiongkok telah sepenuhnya menguasai teknologi penanaman padi, dan mereka telah menjadikan beras sebagai makanan utama mereka.
Para arkeolog dan sejarawan agronomi Tiongkok telah membuat analisis dan perbandingan ilmiah, dan percaya bahwa beras Hemudu bukan hanya beras paling awal yang ditemukan di Tiongkok, tetapi juga beras tertua di dunia yang dibudidayakan secara artifisial.
Beras ini telah ratusan tahun lebih awal dibanding beras yang digali di situs Nunu Keta, Thailand, yang pernah dikenal sebagai beras tertua di dunia.
Seorang Arkeolog asal Tiongkok mengumpulkan semua bahan yang telah disebutkan di atas dan membandingkan dengan semua beras yang di tanam di berbagai negara, dan hasilnya adalah Tiongkok merupakan negara terutama dalam hal budidaya padi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok adalah orang-orang pertama yang menanam padi, yang selanjutnya dianggap sebagai kontribusi penting bagi perkembangan peradaban dunia. Tak lama setelah dipopulerkan di Tiongkok, beras segera menyebar ke beberapa negara tetangga di Asia Timur. Sekitar 3.000 tahun yang lalu, pada pergantian Dinasti Yin dan Zhou, beras di Tiongkok menyebar ke Korea Utara di utara dan Vietnam di Selatan.
Pada Dinasti Han 2000 tahun yang lalu, beras japonica Tiongkok menyebar ke Jepang, dan kemudian ke Filipina.
Pada abad ke-5 Masehi, beras menyebar ke Asia Barat melalui Iran, dan kemudian ke Eropa melalui Afrika, Amerika dan dunia.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement