Cuplikan The Get Down - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat meghubungi kami
Bolong.id - Kung Fu dan hip hop mungkin tampak seperti sebuah pasangan yang tidak mungkin, tetapi ketika digali lebih dalam, terlihat bahwa mereka seperti sudah ditakdirkan untuk menjadi pasangan. Dewasa ini, film, TV, dan musik telah banyak menyuguhkan penggabungan antara dua bentuk seni yang terkesan tidak memiliki keterkaitan.
Dilansir dari radiichina.com, Pada paruh pertama abad ke-20, bentuk-bentuk seni budaya Asia Timur telah banyak masuk ke Amerika Serikat (AS). Pasca-Perang Dunia II, seni bela diri seperti karate dan judo mulai menjadi populer di barat, bahkan menarik perhatian dari bintang besar seperti Elvis Presley.
Bertahun-tahun kemudian di tahun 70-an, Kung Fu mulai populer. Penonton New York berbaris di luar teater Harlem. Teater berbasis komunitas itu menjadi kekuatan inspirasi yang sangat besar bagi RZA muda. Ia menyerap budaya asing dan akhirnya membawa dirinya serta teman-temannya keluar dari kemiskinan dengan menjadi bintang internasional sebagai anggota Wu-Tang Clan.
Pada saat Hip-Hop lahir, ada depresi ekonomi besar-besaran dan bisnis bioskop menemukan cara termudah dan termurah untuk menjaga bisnis mereka tetap berjalan, yaitu dengan menjual paket film aksi Hong Kong yang murah. Tiket murah tersebut kemudian menarik orang-orang muda berpendapatan rendah untuk menonton seni bela diri Kung Fu melalui film-film seperti The Hammer of God (1970) dan Five Fingers of Death (1972). Akhirnya, Kung Fu memberikan pengaruh yang besar pada breakdance dan budaya Hip Hop.
Adapun film-film ini memberikan dampak yang lebih besar kepada minoritas karena menunjukkan pahlawan non-kulit putih sebagai protagonis. Ini adalah suatu hal baru bagi penikmat film di Amerika. Film ini juga sangat kontras dengan stereotip pemalu yang sering diberikan kepada orang Asia Timur dalam budaya Barat. Filosofi yang ditemukan dalam film Kung Fu juga selaras dengan banyak aspek budaya hip-hop, yaitu persaudaraan, kehormatan, amalan, dan bimbingan.
Dalam budaya hip hop, cara kru tari dan rapper bertarung satu sama lain untuk menguji keterampilan memiliki kesamaan dengan alur cerita dari banyak film Kung Fu klasik, di mana klan saling bertarung, dan petarung yang unggul yang menang. Estetika visual dan akrobatik juga menjadi kontribusi lain dari budaya Kung Fu yang terlihat pada banyak musisi. Wu-Tang Clan banyak menggunakan lirik yang terinspirasi dari Kung Fu dan cuplikan film untuk digunakan dalam lagu-lagu mereka.
Wu-Tang Clan - Image from wbur.org
Wu-Tang Clan sendiri adalah grup hiphop yang dibentuk di Staten Island pada tahun 1992. Terdiri dari delapan anggota asli, grup ini dianggap sebagai salah satu grup hip hop paling penting sepanjang masa.
Wu-Tang Clan membantu dalam memperkuat hubungan antara kung fu dan hip hop. Album seperti Enter the Wu-Tang (36 Chambers) dan Liquid Swords dari GZA menggambarkan tumpang tindih yang jelas antara seni bela diri dan etos hip hop unik dalam grup tersebut. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement