Nihao Chef - Inage from CGTN
Bolong.id - Di episode pertama serial "Ni Hao Chef!", Louisa Lee dari CGTN mengajak pemirsa untuk menemukan filosofi gastronomi dari koki berbintang Michelin, Li Dong. Chef Li sendiri tersohor karena bebek Pekingnya dan keahliannya memberikan sentuhan kontemporer pada berbagai masakan khas daerah-daerah di Tiongkok.
Dilansir dari CGTN (21/04), Li mengaku pertama kali mulai bekerja dengan wajan pada usia 15 tahun. Dengan kerja keras dan komitmen selama 30 tahun, pria asal Beijing ini akhirnya menorehkan namanya di bidang gastronomi. Jing Yaa Tang dari The Opposite House, restoran yang dipimpinnya di ibu kota Tiongkok berhasil menerima satu bintang Michelin pada tahun 2019 dan 2020.
Dalam serial tersebut, perjalanan kuliner Louisa dimulai dengan mengikuti Li ke restoran lokal yang khusus membuat pai daging Beijing. Saat mereka berdua mencoba gigitan kecil, Li mengatakan bahwa pai daging mengingatkannya akan pentingnya menangkap rasa asli dari makanan itu sendiri.
Setelah memanjakan diri dengan apa yang disebut Li sebagai "kudapan di sela waktu makan", mereka mengunjungi ibu kandung Li yang diklaim sebagai inspirasi dari banyak hasil karya koki kenamaan tersebut. Dialog ibu dan anak itu terutama berkisar tentang makanan dan mereka berbicara tentang cara menyempurnakan hidangan ikan.
Louisa Lee (Kiri) dari CGTN berbicara dengan koki Li Dong (kanan) dan ibunya Zhang Xiuhua- Image from CGTN
Li tidak asing dengan beragam masakan Tiongkok saat ia tumbuh dalam keluarga yang mengakar kuat di industri restoran. Dianggap mewah di Tiongkok 40 tahun yang lalu untuk mencoba masakan yang berbeda, selera Li dilatih secara alami di usia muda saat keluarga membawanya untuk menjelajahi berbagai restoran di sekitar kota.
Kembali ke Jing Yaa Tang, Louisa menyaksikan dapur berenergi tinggi yang dengan bangga menyajikan hidangan yang klasik sekaligus kontemporer, termasuk bebek Peking karya Li. Dengan resep khas daerah utara dari ibunya sebagai fondasi ditambah dengan inspirasi dari masakan Huaiyang, Kanton, dan Shandong, Li menciptakan hidangan ikan nostalgia versinya sendiri, croaker kuning Donghai yang direbus dengan perut ikan.
Croaker kuning Donghai yang direbus dengan fish maw oleh chef Li Dong - Image from CGTN
Selain itu, pai daging wagyu goreng adalah hasil modifikasi dari pai daging yang sangat populer. Diimbangi dengan kerenyahan yang pas di luar dan dengan daging yang lembab dan penuh dengan sari daging, hidangan ini tentu sayang untuk dilewatkan.
Li pun mengatakan ia biasanya mengubah menu dua kali setahun. Ia juga mengaku sering membuat hidangan baru untuk dicoba oleh pelanggan setianya. Dia menambahkan bahwa dia selalu mengumpulkan ide dari penggemar gastronomi lainnya, baik dari koki ahli di masa lalu hingga pecinta kuliner masa kini. Li terus-menerus melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Tiongkok untuk menemukan ide-ide baru, dan sementara dia melakukannya, dia juga mencari bahan-bahan lokal untuk membumbui kreasinya. Tidak diragukan lagi, tujuannya adalah menjadi bintang dan bintang Michelin telah menjadi buktinya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement