Jakarta, Bolong.id - Konferensi E-Commerce Indonesia 2023 digelar oleh Shanhaitu bersama Big Seller, CSTAR, pingpong, dan FASTOCK di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (22/2/2023) sukses.
Konferensi menarik perhatian luas dari kalangan bisnis Tiongkok dan Indonesia. Lebih dari 900 perusahaan terkait e-commerce dari Tiongkok, Indonesia, Singapura dan tempat lain menghadiri acara tersebut. Jumlah peserta melebihi 2.000 orang.
Pada 2018 Shanhaitu juga sukses menggelar "Konferensi E-Commerce Indonesia" pertama.
Konferensi kali ini menciptakan peluang komunikasi tatap muka antar e-commerce penjual dan platform, dan mempromosikan perusahaan layanan e-niaga yang unggul.
Harapan baik perusahaan Tiongkok yang pergi ke luar negeri juga disambut dengan suara bulat oleh perusahaan di dalam dan luar negeri.
Shanhaitu mengundang sejumlah tamu penting ke konferensi tersebut, termasuk Asisten Presiden Bank of Tiongkok (Indonesia) Liu Yue dan Lao Du Indonesia.
Ada banyak perusahaan yang berpartisipasi dalam acara tersebut, dan acara tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Platform e-commerce meliputi: Lazada, Tiktok, dan perusahaan e-commerce lokal Indonesia Hatata, Akulaku, Bhinneka, blibli, dll. Penyedia layanan meliputi: J&T, Cainiao, SHIPPER, Tencent Cloud, Alibaba Cloud, Huawei Cloud, Yingxionghui, dll. Penjual meliputi: KIVEE, Cool-Vita, Midea, Angel Yeast, dll.
Rifan Ardianto. S.Si, M.Si, Ph.D., Direktur Kementerian Perdagangan RI, Rizal Calvary Marimbo, Asisten Menteri Investasi, hadir dan memberikan sambutan, dan Reviliyana Eka Pratiwi, Kementerian Komunikasi hadir, mengungkapkan bahwa dia sangat optimis dengan prospek e-commerce Tiongkok-India. Perusahaan akan mengantarkan serangkaian kebijakan dukungan.
Agenda sharing session “2023 Indonesia E-Commerce Conference” sangat kaya. Di pagi hari, Zhang Ping, CEO Shanhaitu, membuat sharing yang luar biasa tentang "Peluang dan Tantangan E-Commerce Indonesia di Babak Kedua", memperkenalkan tren perkembangan perusahaan e-commerce yang merambah ke luar negeri dan cara memaksimalkan kecepatan tercepat untuk memasuki pasar Indonesia. Lazada, Big Seller, dan Cainiao juga diundang untuk mengadakan pesta informasi kepada para tamu dengan kasus paling nyata berdasarkan pengalaman tempur mereka yang sebenarnya di Indonesia.
Pertemuan sore dibagi menjadi sub-sesi rantai pasokan dan sub-sesi e-niaga siaran langsung.
Para tamu FASTOCK, Tencent Cloud, pingpong, KIVEE, Tiktok, CSTAR, Cool-Vita, Akulaku berbagi masalah yang dihadapi oleh perusahaan Tiongkok yang pergi ke luar negeri.
Misalnya: sulit untuk memulai, efisiensi logistik rendah, sulit pembayaran, kesulitan memasuki platform, dan hit siaran langsung yang rendah dianalisis dan solusi diusulkan. 3C, perabot rumah tangga, pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, ibu dan bayi, dan perusahaan e-commerce makanan dari seluruh dunia.
Penjual bebas memilih tempat sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Setiap perusahaan mendapatkan pengalaman operasi satu atap di "Konferensi E-Commerce Indonesia 2023" dan menemukan perusahaan kerjasama hulu dan hilir.
Sebelum dan selama pembukaan konferensi, stand-stand di luar venue ramai dengan platform e-commerce.
Antara lain, Lazada, FASTOCK, J&T CARGO, SHIPPER untuk pergudangan dan logistik, Big Seller, JOIWAY, Ginee untuk SAAS, pingpong, Ezeelink, TOP REMIT untuk pembayaran, cloud Tiongkok Unicom-Tencent Cloud untuk layanan, DESTY APP dan TIG untuk solusi, CSTAR untuk MCN, TMN untuk iklan, PINGAN PINGSU untuk penjual, Guangdong Chuangxiang dan Shenzhen Kakakeluo untuk rantai pasokan, JABABEKA untuk kawasan industri, dan di depan booth BOC Bank, ada banyak perusahaan yang kewalahan dengan pertanyaan dan komunikasi.
Banyak perusahaan mencapai kerja sama di lokasi konferensi dan mengadakan upacara penandatanganan.
Dengan strategi Indonesia untuk membangun negara “maritime fulcrum” dan advokasi Tiongkok serta promosi pembangunan “Belt and Road”, kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok menjadi semakin erat. Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dengan 204,7 juta pengguna internet.
Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia memprediksi volume transaksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$130 miliar pada tahun 2025, dan dapat meningkat menjadi US$360 miliar pada tahun 2030. Prospek perkembangan pasar e-commerce sangat luas.
Berakhirnya wabah virus corona global telah membawa harapan bagi pemulihan ekonomi dunia. Saya percaya bahwa setelah tiga tahun gelombang dingin, pasar e-niaga akan memasuki periode perkembangan pesat. Mari kita berlayar bersama di tahun 2023! (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement