Guangzhou, Bolong.id - China Southern Airlines akan pakai pesawat Boeing 737 MAX di penerbangan 30 Oktober 2022. Padahal, pesawat jenis ini yang kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia.
Dilansir dari CNA, Kamis (27/10/22), penerbangan dari pusatnya di Guangzhou ke Zhengzhou dan Wuhan, jika selesai, akan menjadi penerbangan penumpang 737 MAX pertama sejak regulator penerbangan negara itu menghentikan model tersebut pada Maret 2019.
Itu dihentikan, setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.
Pihak China Southern tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang juru bicara Boeing menolak mengomentari rencana China Southern tetapi mengatakan pabrikan terus bekerja dengan regulator dan pelanggan untuk mengembalikan 737 MAX dengan aman ke layanan di seluruh dunia.
Artinya, pesawat 737 MAX yang baru, sudah beda dengan yang kecelakaan, dulu.
Pada Rabu, Boeing mengatakan memiliki 138 pesawat lain yang diproduksi untuk maskapai Tiongkok yang berada di Amerika Serikat menunggu untuk dikirim, meskipun telah mulai memasarkan ulang jet ke operator lain, mengingat tidak ada tanda-tanda nyata bahwa maskapai Tiongkok akan menerima pesawat di jangka pendek.
Tiongkok adalah satu-satunya pasar utama di dunia di mana maskapai belum mengembalikan 737 MAX kepada penumpang yang terbang. "Sangat sulit bagi saya untuk menemukan sinyal bahwa hal-hal akan berubah di Tiongkok dan bergerak ke arah kita," kata Kepala Eksekutif Boeing David Calhoun kepada analis pada panggilan pendapatan.
Komentarnya muncul meskipun China Southern menerbangkan setidaknya dua dari 737 MAX jet pada penerbangan uji selama seminggu terakhir, menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, dalam sebuah langkah yang diharapkan menjelang kembalinya layanan komersial.
Awal bulan ini, penerbangan 737 MAX oleh MIAT Mongolian Airlines mendarat di Guangzhou, menandai penerbangan komersial pertama dengan model tersebut di Tiongkok sejak 2019. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement