Beijing, Bolong.id - Ilmuwan Tiongkok mendeteksi ledakan sinar-X di galaxi Bima Sakti. Tapi dipastikan, itu tidak berdampak bagi manusia di bumi.
Dilansir dari 台帐, Rabu (19/10/22), penemuan itu dilakukan Sabtu (15/10/2022) menggunakan teleskop Monitor All-sky Monitor Gelombang Gravitasi Energi Tinggi Elektromagnetik Counterpart.
Xiong Shaolin, peneliti GECAM (Gravitational Wave High-energy Electromagnetic Counterpart All-sky Monitor) Tiongkok, menyatakan, ledakan ini adalah kedua kalinya dalam sejarah manusia berhasil mendeteksi rekan FRB berenergi tinggi.
"Penemuan ini memberikan data yang sangat berharga untuk pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme radiasi FRB dan mekanisme ledakan magnetar," kata Xiong Shaolin.
Teleskop Modulasi Sinar-X Keras Tiongkok, satelit sains antariksa negara itu juga dikenal sebagai Insight-HXMT, bersama dengan teleskop luar angkasa lainnya, mendeteksi mitra sinar-X dari FRB untuk pertama kalinya pada April 2020.
"Ternyata keduanya berasal dari magnetar yang sama bernama SGR J1935+2154, yang selanjutnya menunjukkan bahwa magnetar dapat memancarkan FRB yang sulit dipahami," kata Xiong. "Ini adalah langkah penting untuk mengungkap misteri asal usul FRB."
FRB adalah semburan radio paling terang yang dikenal di alam semesta. Disebut "cepat" karena blip ini sangat pendek, hanya berdurasi beberapa milidetik. Tetapi belum ada penjelasan yang masuk akal tentang asal usul dan mekanisme radiasinya.
Magnetar adalah bintang neutron dengan medan magnet ultra-kuat dan dapat menghasilkan ledakan sinar-X yang hebat selama aktivitasnya.
Diluncurkan pada Desember 2020, misi GECAM berfokus pada pendeteksian gelombang elektromagnetik dari gelombang gravitasi, radiasi energi tinggi dari FRB, berbagai semburan sinar gamma, dan suar magnetar. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement