Beijing, Bolong.id - Mobil di Tiongkok bergeser dari konvensional berbahan bakar BBM ke mobil listrik, atau EV (Electric Vehicle).
Dilansir dari carscoops, Jumat (15/9/22), pasar kendaraan listrik Tiongkok terus didorong dengan aneka kebijakan pemerintah.
Pembuat EV lokal seperti Xpeng, Hozon, Li Auto, Nio, Leap Motor, dan WM Motor menjual hampir 150.000 unit EV setiap kuartal, atau 600.000 unit per tahun, meningkat lebih dari 10 kali sejak awal 2020.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki fokus yang kuat pada layanan digital, konektivitas dalam mobil, dan pengalaman layanan pelanggan, yang telah membantu meningkatkan daya tarik EV di Tiongkok.
Perusahaan juga tahu bahwa subsidi lokal tidak akan bertahan selamanya dan kendaraan mereka harus terus berkembang bahkan tanpa diskon besar-besaran.
Peningkatan pesat dalam popularitas EV dari Tiongkok telah membuat produsen mobil asing berebut jawaban.
Pada tahun 2020, pembuat mobil asing (melalui usaha patungan, meskipun Tiongkok pindah untuk mengizinkan kepemilikan penuh di luar negeri atas lokasi manufaktur tahun ini) memiliki 61 persen pangsa pasar mobil Tiongkok tetapi sejauh ini pada tahun 2022, itu telah menurun menjadi 49 persen.
Sebaliknya, banyak pembuat mobil Tiongkok meningkatkan jejak mereka di pasar internasional, seperti Eropa.
Misalnya, MG Motor menjual tidak kurang dari 40.000 EV di Eropa tahun lalu dan orang-orang seperti Nio, Xpeng, dan BYD juga meluncurkan mobil di seluruh benua dalam jumlah yang lebih kecil. Berbagai pembuat mobil lain secara signifikan akan meningkatkan kehadiran internasional mereka selama tahun-tahun mendatang.
Pada 2019, Tiongkok mengatakan bahwa 25 persen dari penjualan kendaraan penumpangnya pada tahun 2025 akan terdiri dari kendaraan energi baru. Besar kemungkinan angka tersebut akan tercapai tahun ini, menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan startup EV lokal. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement