Bagaimana asal-usul pondok cina? - Image from Abu Sajid
Depok, Bolong.id – Di Depok, Jawa Barat, ada wilayah bernama Pondok Cina. Mengapa nama wilayah ini memakai kata ‘Cina’? Apakah karena dulunya sempat memiliki hubungan dengan etnis Tionghoa? Mari kita simak.
Dikutip dari sejarah Kota Depok, Cornelis Chastelein adalah tuan tanah Belanda yang sangat berjasa dalam perkembangan kota Depok. Berkat jasanya dalam membangun kota depok menjadi wilayah perkebunan dan mendirikan pasar, kota Depok pun mampu berkembang.
Setelah dibangun pasar di Depok, banyak pedagang Tionghoa, yang tinggal di Glodok, Jakarta Barat, tertarik untuk berdagang di sini.
Menurut Tri Wahyuning M Irsyam, pengajar Program Studi Sejarah Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, seperti dikutip dari arsip Harian Kompas 18 Juli 2016, saat itu, tuan tanah ini melarang orang Tionghoa untuk bermukim di Depok.
Saat itu, orang Tionghoa hanya boleh berdagang pada siang hari. Kemudian setelah matahari terbenam, mereka harus segera keluar dari Depok. Padahal, di zaman itu tidak ada kendaraan umum. Orang bergerak dengan berjalan kaki.
Karena jarak Depok - Glodok sekitar 50 kilometer, tidak mungkin mereka jalan kaki pergi - pulang. Mereka hanya berjalan kaki saat pergi.
Maka, mereka kemudian tinggal di Kampung Bojong, saat itu sedikit keluar wilayah Depok. Mereka mendirikan tenda-tenda di situ. Lama-lama jadi pondok semi permanen.
Sementara menurut Rian Timadar, nama Pondok Cina sudah muncul dalam laporan perjalanan Abraham van Riebeen sejak tahun 1703.
Kampung Bojong yang ditinggali oleh orang Tionghoa ini kemudian berubah namanya menjadi Pondok Cina. Kawasan ini dulunya merupakan perkebunan karet, sawah, dan semak-semak.
Ada seorang tuan tanah keturunan Tionghoa yang tinggal di sini. Ia menawarkan pedagang Tionghoa untuk menginap dan mendirikan pondok-pondok sederhana.
Waktu itu, wilayah Pondok Cina (sekarang) merupakan wilayah partikelir yang dimiliki oleh seorang tuan tanah, tapi warga tidak tahu, siapa tuan tanahnya.
Kapan Kampung Bojong mulai berubah nama?
Menurut Timadar, kampung tersebut berubah nama sejak tahun 1918 karena masyarakat sekitar menandai daerah itu dengan nama Pondok Cina.
Lama-kelamaan, sebutan ini pun melekat dan menjadi nama daerah yang dikenal dengan Pondok Cina hingga saat ini. (*)
Advertisement