Lama Baca 5 Menit

Delong Industrial Park di Kendari Hasilkan Pekerja Tangguh

03 August 2022, 12:48 WIB

Delong Industrial Park di Kendari Hasilkan Pekerja Tangguh-Image-1

Delong Industrial Park - 中国新闻网

Jakarta, Bolong.id - Delong Industrial Park, investasi Tiongkok industri feronikel di Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia, ternyata punya tenaga kerja lokal yang tangguh dan terampil. Salah satunya Sahiddin (32).

Dilansir dari 中国新闻网, Selasa (2/8/22), Sahiddin direkrut sebagai karyawan Delong Industrial Park pada November 2019, setelah 8 bulan pelatihan. Tugasnya pekerja tungku. 

Dalam suhu tinggi dan posisi berisiko tinggi ini, Sahiddin tumbuh menjadi pemimpin tungku listrik hanya dalam satu tahun karena kinerjanya yang luar biasa.

Pada Hari Buruh Internasional "1 Mei" tahun ini, tim Saxidin dianugerahi gelar "Tim Terbaik Tahun Ini" oleh Industrial Park. “Ketika besi cair yang mempesona keluar dari api, itu seperti awan merah di langit yang menerangi hidup kita.,” kata Sahiddin. 

Saat dianugerahi gelar, Sahiddin berkata dengan penuh semangat: “Peluh yang dicurahkan dalam pekerjaan menunjukkan komitmen kita untuk bekerja. dan kerinduan untuk hidup!”

Kisah Sahiddin adalah contoh pengalaman lebih dari 30.000 karyawan Indonesia di Delong Industrial Park. Delong Industrial Park yang terletak di Pulau Sulawesi merupakan kawasan industri nikel-besi dan stainless steel pertama di luar negeri yang diinvestasikan dan dibangun oleh perusahaan Tiongkok. 

Pembangunannya dimulai pada tahun 2014 dan telah menyelesaikan empat fase proyek. Di antaranya, proyek Sahidine fase kedua telah selesai, termasuk dalam proyek-proyek utama pembangunan bersama "Belt and Road", dan juga termasuk dalam proyek strategis nasional Indonesia.

Menurut Zhou Yuan, general manager Delong Industrial Park, sejak taman tersebut dioperasikan, telah mencapai pendapatan operasional kumulatif sebesar US$7,738 miliar (sekitar Rp115 triliun) dan menciptakan pendapatan pajak sebesar US$1,127 miliar (sekitar Rp16,7 triliun) untuk Indonesia.

Pada Desember tahun lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri upacara peresmian pabrik feronikel di taman tersebut. 

Joko Widodo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah membantu Indonesia meningkatkan nilai tambah produknya secara signifikan, yang tidak hanya mendatangkan lebih dari 30.000 lapangan kerja ke daerah setempat, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi penerimaan pajak dan devisa negara Indonesia. 

Proyek ini membawa peluang bisnis bagi UKM lokal dan mempromosikan pembangunan ekonomi lokal.

“Indonesia telah menjadi basis pasokan penting untuk bahan baku hulu global sejak lama, dan jarang melakukan pengolahan sumber daya mineral secara mendalam. Proyek kerjasama telah membawa teknologi produksi terkemuka dunia ke Indonesia,” kata MP Indonesia Eddy kepada wartawan setelah mengunjungi Delong Industrial Park. 

Saat ini, Indonesia telah menjadi produsen utama feronikel dan stainless steel di dunia, yang tidak dapat dipisahkan dari proyek-proyek investasi perusahaan Tiongkok seperti Delong Industrial Park. Delong Industrial Park telah memberikan kontribusi besar bagi penciptaan lapangan kerja lokal, pelatihan bakat dan pembangunan ekonomi.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan hubungan yang berkesinambungan antara pembangunan bersama dari inisiatif "Belt and Road" dan konsep "Global Maritime Fulcrum" Indonesia, kerjasama ekonomi dan perdagangan dan investasi Tiongkok-Indonesia telah berkembang pesat.

Data menunjukkan bahwa Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, sumber impor dan pasar ekspor selama bertahun-tahun, dan telah menjadi sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia.

Pada Forum Mitra Bisnis Indonesia-Tiongkok yang diselenggarakan pada Juni tahun ini, Menteri Koordinator Kelautan dan Investasi Indonesia Luhut mengatakan bahwa Indonesia dan Tiongkok berpegang pada prinsip saling menguntungkan dan terus meningkatkan tingkat kerja sama ekonomi dan perdagangan. 

Terutama ketika perusahaan-perusahaan Tiongkok berinvestasi di Indonesia, sambil memberikan dukungan keuangan, mereka terus memperkuat kerja sama di bidang-bidang seperti teknologi dan pelatihan sumber daya manusia, yang tidak hanya meningkatkan lapangan kerja lokal, memperluas ekspor, tetapi juga meningkatkan ekonomi Indonesia.

“Saat ini, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok telah mencapai tingkat terbaik dalam sejarah. Tiongkok telah berinvestasi di bidang otomotif, baja, peralatan rumah tangga, komunikasi elektronik, dan banyak bidang lainnya di Indonesia, yang mencerminkan kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.” 

Indonesia International Strategic Research Center Dalam wawancara dengan reporter ini, Faja, Direktur Kementerian Perekonomian, mengatakan bahwa Indonesia dan Tiongkok adalah perwakilan dari negara berkembang utama dan negara berkembang, dengan kepentingan bersama yang luas dan ruang yang luas untuk kerjasama.

Kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara telah membawa keuntungan besar bagi peningkatan lapangan kerja dan peningkatan industri di Indonesia. (*)