Anak kandung Akidi Tio, Heryanti saat penyerahan sumbangan. - Image from Antara
Jakarta, Bolong.id - Menyumbang uang jumlah besar, ternyata prosesnya rumit. Sumbangan almarhum Akidi Tio untuk penanggulangan pandemi Corona di Palembang Rp 2 triliun, yang diserahkan simbolis Senin (26/7/21) baru akan cair Senin (2/8/21). Prosesnya seminggu.
Itu dikatakan Jurnalis Senior yang mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kepada Wartawan Bolong.id, Djono W. Oesman melalui telepon. "Menurut orang dekat keluarga Bapak Akidi, cair Senin lusa," ujar Dahlan.
Dahlan sudah mewawancarai orang dekat puteri Akidi Tio, Heryanti, yang kini mukim di Palembang, Sumatera Selatan. Heryanti sendiri keberatan diwawancarai. Sebab, niat keluarga menyumbang, tidak untuk dipublikasikan. Tapi, sumbangan sebesar itu menghebohkan Indonesia. Sehingga keluarga Akidi Tio dikejar wartawan untuk diwawancarai.
Diketahui, Akidi Tio pengusaha sukses Palembang, kelahiran Langsa, Aceh Timur. Itu kota kecil berjarak sekitar 450 kilometer dari Banda Aceh. Akidi meninggal dunia pada 2009 di usia 92 tahun.
Uang Rp 2 triliun yang disumbangkan itu tabungan Akidi Tio sendiri. Dititipkan kepada putera-puterinya (semua ada tujuh orang, si sulung Ahok meninggal dunia 2016). Untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Kemudian putera puteri Akidi menganggap, sekarang-lah momentum tepat untuk menyerahkan sumbangan tersebut.
Meskipun keluarga Akidi Tio berusaha menghindari publikasi, namun wartawan terus berusaha mengungkap keluarga Akidi Tio. Tujuannya, agar profil keluarga dermawan ini terungkap. Dan, jadi panutan.
Nilai sumbangan Akidi Tio terbesar kedua se-dunia, di bawah Bill Gates yang tahun lalu menyumbang USD 150 juta untuk penanggulangan pandemi Corona dunia. Melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Sedangkan, nilai sumbangan Akidi Tio sekitar USD 142.85 juta (kurs Rp 14.000 per USD).
Upaya wartawan mengungkap keluarga Akidi Tio bertujuan agar keluarga ini jadi panutan masyarakat. Akidi Tio dengan sumbangannya itu, bagai menampar wajah orang-orang kaya yang kini masih hidup. Agar mereka terpacu berbuat kebaikan untuk kemanusiaan.
Dahlan Iskan menjelaskan, orang dekat Heryanti (keberatan disebut identitasnya) memastikan, sumbangan Akidi Tio cair Senin (2/8/21). Melalui transfer dari rekening keluarga Akidi kepada rekening Polda Sumatera Selatan. Karena pihak keluarga Akidi memang menghendaki disalurkan melalui Polda.
Transfer itu membutuhkan waktu, sebab harus diurus dulu prosedur dana hibah. Menyangkut peruntukannya. Karena pihak keluarga Akidi Tio menyerahkan sepenuhnya peruntukan untuk apa saja. Juga harus terpantau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) karena nilainya sangat besar.
Dananya, menurut Heryanti, sudah ada sejak lama. Posisi uang tersimpan di bank di Singapura dan Hongkong.
"Saya percaya dananya ada. Ibu Heryanti bilang begitu. Ini kan diserahkan Kapolda. Mana bisa sembarangan," kata orang terdekat Heryanti.
Orang terdekat Heryanti ini juga mengungkap uang Rp 2 triliun itu, milik Akidi Tio hasil dari partner bisnis di Singapura dan Hong Kong, dulu ketika Akidi masih hidup. Tidak hanya itu, ada aset seperti gedung juga yang dimiliki Akidi Tio.
Keberadaan uang itu pun juga diketahui oleh anak-anak dari Akidi Tio. Di antara enam anak Akidi Tio, yang berjuang mencairkan uang dari mendiang ayahnya, hanya Heryanti. Sedangkan anak-anak yang lainnya, memasrahkan kepada Heryanti.
Demi mendukung rekannya mendapatkan uang ayahnya, untuk dihibahkan, orang terdekat Heryanti itu mengatakan, sampai meminjamkan Heryanti Rp 3 miliar dan ikut mengurus ke Singapura dan Hong Kong untuk mengurus pencairan uang Akidi Tio.
Sumbangan yang begitu besarnya. Ternyata tidak gampang pelaksanaannya. Itu belum termasuk rincian peruntukan, dan pembelanjaannya. Kalau membelanjakannya, sih gampang.
Dengan sumbangan ini, rakyat Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan, berterima kasih kepada keluarga Akidi Tio. Mendoakan semoga almarhum Akidi Tio mendapat tempat terbaik di sisi Allah. (*)
