Serangan israel pada jalur gaza - Image from Chinanews.com
Beijing, Bolong.id - Konflik Palestina-Israel terus memanas. Pasukan Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Jumat (14/5/21). Di saat yang sama, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) meluncurkan roket ke Israel, lebih dari 2.000 tembakan.
Dilansir dari Tencent News (15/05/2021) Pada 14 Mei waktu setempat, Israel terus melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, dan api ledakan bom menerangi langit malam.
Hamas telah meluncurkan lebih dari 2.000 roket
Menurut laporan media Israel, pada hari yang sama, sekitar 160 pesawat militer Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap jaringan terowongan di Hamas.
Menurut IDF, serangan itu berlangsung sekitar 40 menit dan sekitar 450 rudal jatuh pada 150 sasaran di Gaza utara.
Selain serangan udara, pasukan lapis baja dan artileri Israel juga melepaskan tembakan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza yang berlangsung lebih dari satu jam.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Zilberman mengatakan bahwa pelaksanaan operasi ini mendapat manfaat dari sejumlah besar intelijen dan perencanaan yang cermat.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan bahwa sejak 10 Mei, setidaknya 126 orang telah meninggal di Jalur Gaza, termasuk 31 anak dan 20 wanita. Selain itu, 950 orang terluka dalam berbagai tingkat.
Di sisi lain, Hamas juga terus meluncurkan roket ke Israel. Menurut militer Israel, sejak awal konflik, lebih dari 2.000 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel, yang sebagian besar telah dicegat oleh sistem pertahanan udara "Iron Dome" Israel, tetapi beberapa roket telah meledak di Israel.
Menurut otoritas Israel, delapan orang telah tewas dalam konflik di Israel, termasuk dua anak.
Pada 11 Mei, waktu setempat, di Gaza, seorang wanita Palestina dengan seorang anak mengevakuasi gedung tersebut.- Image from Chinanews
10 warga Palestina tewas di Tepi Barat
Baru-baru ini, konflik kekerasan antara Yahudi dan minoritas Arab Israel juga terjadi di banyak bagian Israel. Polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap sedikitnya 23 orang selama kerusuhan itu.
Selain itu, untuk menentang tindakan tentara Israel, sejumlah besar warga Palestina mengadakan demonstrasi di lebih dari 200 lokasi di Tepi Barat pada tanggal 14.
Selanjutnya, tentara Israel mengusir para demonstran. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa para demonstran diserang oleh peluru Israel dan gas air mata, dan lebih dari 500 warga Palestina terluka.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sembilan warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel selama konflik di Tepi Barat.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Incumbent António Guterres. - Image from Chinanews
PBB serukan gencatan senjata
Untuk meredakan ketegangan saat ini antara kedua belah pihak, mediator negara dan organisasi termasuk Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang mengintensifkan kontak dengan semua pihak.
Sekretaris Jenderal PBB Guterres menyerukan gencatan senjata segera. Namun, para pihak belum mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Di sisi AS, juru bicara Gedung Putih Psaki mengatakan bahwa AS sedang fokus menggunakan hubungan AS di kawasan untuk mengakhiri krisis secara diplomatis.
Ironisnya, Dewan Keamanan PBB tidak bisa mengeluarkan pernyataan bersama tentang situasi Palestina-Israel dalam dua pertemuan, karena 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut mendukung pernyataan tersebut, tetapi hanya Amerika Serikat yang menentangnya.
Saat ini, pihak Israel telah mengumpulkan sekitar 10.000 tentara cadangan dan mengatakan bahwa serangan darat adalah pilihan. Banyak pihak khawatir jika situasi masih gagal mereda, konflik bisa memburuk menjadi perang skala penuh.(*)
Advertisement