Lama Baca 2 Menit

Volume Uang Palsu di Indonesia Turun 5%

15 April 2021, 16:04 WIB

Volume Uang Palsu di Indonesia Turun 5%-Image-1

Ilustrasi - Image from Medcom.id

Jakarta, Bolong.id - Bank Indonesia mengumumkan, Peredaran uang palsu di Indonesia turun sejak tahun lalu. Diduga, akibat pembatasan siasial di pandemi, dan peningkatan transaksi digital.

Dilansir dari Medcom.id pada 14/04/2021.  Direktur Eksekutif Departemen Manajemen Moneter, Bank Indonesia, Marlison Hakim, menyatakan itu pada konferensi pers online Rabu (14/4/21).

Dijelaskan, tahun 2020 proporsi uang palsu adalah Rp 5 untuk setiap Rp 1 juta uang kertas yang diterbitkan. Tahun ini turun 5 persen.

Pada kuartal pertama 2021, jumlah mata uang palsu juga menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Menurut data bank sentral, saat ini terdapat 2 koin palsu untuk setiap 1 juta uang kertas yang diterbitkan.

Marlison mengatakan bank sentral akan mengambil langkah preventif untuk mengontrol peredaran uang palsu pada hari raya Idul Fitri, termasuk meningkatkan kualitas bahan cetak uang kertas dan memperkuat keamanan peredaran uang.

Ia mencontohkan, bank sentral akan mengiklankan kepada masyarakat untuk mencintai, bangga dan memahami rupiah Indonesia. Tujuannya agar rakyat bisa ikut serta membela nilai rupiah dan membanggakannya, karena rupiah adalah lambang kedaulatan negara.

“Tingkatkan jenjang pendidikan, ajak masyarakat untuk mencintai, bangga dan pahami rupiah Indonesia. Bersama-sama kita bangga dengan rupiah sebagai simbol bangsa dan mengajak masyarakat untuk tidak melakukan perilaku yang merusak,” ucapnya.(*)