Lama Baca 3 Menit

Ini Dia Paviliun Guanyin, 700 Tahun Berdiri Kokoh di Tengah Sungai Yangtze

26 August 2020, 11:29 WIB

Ini Dia Paviliun Guanyin, 700 Tahun Berdiri Kokoh di Tengah Sungai Yangtze-Image-1

Paviliun Guanyin, Saat Banjir Sungai Yangtze 2020 - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir CGTN News, banjir kelima Sungai Yangtze melewati Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam), yang mendorong permukaan air ke level tertinggi. 

Banyak bangunan di sepanjang Sungai Yangtze telah hancur selama musim banjir, tetapi Paviliun Guanyin yang berada di tengah sungai terus berdiri tegak bahkan setelah lebih dari 700 tahun.

Terletak di tengah-tengah bagian Xiaodongmen di Sungai Yangtze di luar kota Ezhou, Provinsi Hubei, Paviliun Guanyin kembali selamat dari salah satu banjir terburuk di sepanjang sungai tahun 2020 ini.

Ini Dia Paviliun Guanyin, 700 Tahun Berdiri Kokoh di Tengah Sungai Yangtze-Image-2

Paviliun Guanyin Saat Banjir Surut -  Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Lalu bagaimana paviliun yang dibangun di tengah sungai ini terus bertahan terhadap erosi arus sungai selama 700 tahun?

13 Juli lalu merupakan puncak banjir terbesar di bagian tengah dan bawah Sungai Yangtze yang melewati Ezhou. Ketinggian air Paviliun Guanyin mencapai 26,78 meter, melebihi ketinggiannya di tahun 2016, yang hanya 26,09 meter, dan mendekati puncak tahun 1998 sebesar 27,23 meter dan puncak tertingginya pada 1954, 27,65 meter. 

Ini Dia Paviliun Guanyin, 700 Tahun Berdiri Kokoh di Tengah Sungai Yangtze-Image-3

Potret Paviliun Guanyin dari Ketinggian - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Banjir tersebut surut dua hari kemudian, tetapi lantai pertama paviliun tetap terendam air. Qin Changlin, direktur Museum Ezhou, yang bertanggung jawab atas pemeliharaan Paviliun Guanyin, mengatakan barang-barang di lantai pertama telah dipindahkan ke lantai dua sebelum musim banjir, dan saklar daya di seberang sungai dimatikan.

Selama air tidak membanjiri atap, tidak perlu khawatir, ujarnya.

Paviliun tersebut dibangun di atas batu besar sekitar 300 meter dari tepi sungai. Menghadap ke barat, paviliun ini memiliki panjang 24 meter, lebar 10 meter, tinggi 14 meter; alasnya dibuat dengan tumpukan batu setinggi satu meter. 

Seluruh bagian dasarnya terintegrasi dengan indah dengan batu dan seluruh bangunan berbentuk seperti perahu yang searah dengan arus.

Lebih penting lagi, dinding batu lengkung yang sangat kuat, yang merupakan dinding penahan air, dibangun untuk melindungi badan utama paviliun dari benturan air banjir. (*)