Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang (李克强) - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Tiongkok, Bolong.id – Dilansir dari CGTN News, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang (李克强) telah menyerukan upaya habis-habisan dalam upaya penyelamatan dan bantuan terkait bencana banjir, dan memastikan kehidupan dan keselamatan orang-orang sebagai prioritas utama.
Li Keqiang (李克强) membuat pernyataan ini dalam pertemuan yang diadakan pada Rabu (8/7/2020) tentang pengendalian banjir dan bantuan bencana Tiongkok.
Para pejabat Tiongkok dalam pertemuan itu mengatakan bahwa kehidupan masyarakat adalah prioritas dalam perang melawan banjir. Mereka mendesak pemerintah dan departemen setempat untuk secara jelas bertanggung jawab dan menggabungkan pekerjaan pencegahan dengan respon darurat.
Upaya-upaya harus dilakukan untuk memperkuat pemantauan situasi banjir serta mengidentifikasi potensi risiko pada waktu yang tepat dan mengatur dengan baik pekerjaan penyelamatan dan pertolongan.
Banjir di Yangshuo - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Ketika gelombang banjir dahsyat melanda Tiongkok selatan, para pejabat menekankan perlunya memperkuat koordinasi proyek pengendalian banjir berbasis ilmu pengetahuan, dan meningkatkan rencana evakuasi jika banjir bergerak ke Tiongkok utara.
Dalam pertemuan tersebut, para pejabat juga membahas pengaturan pembangunan 150 proyek pemeliharaan air utama, sehingga dapat memperluas investasi yang efektif dan memperkuat kemampuan pertahanan terhadap bencana banjir.
Tingkat tanggap darurat banjir yang melanda beberapa kota di Tiongkok pada Selasa (7/7/2020) lalu naik dari Tingkat IV ke Tingkat III. Laporan sebelumnya mengatakan, sekitar 2,63 juta orang telah terkena dampak banjir yang dipicu oleh hujan lebat ini.
Di provinsi Fujian, tempat bersejarah Wuyi Mountain telah ditutup sementara. Sementara di Jiangxi, hampir dua juta orang telah terkena dampaknya, dengan kerugian ekonomi lebih dari 170 juta dolar AS atau sekitar 2,4 triliun rupiah.
Pada hari Kamis (9/7/2020) kemarin, delapan orang dipastikan tewas dan satu orang terluka dalam peristiwa tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di Kabupaten Huangmei di Provinsi Hubei, Tiongkok tengah. (*)
Advertisement