Pengunjung Pusat Perbelanjaan Bebas Bea di Hainan - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Tiongkok, Bolong.id – Dilansir China Daily, produk bebas bea atau duty free di provinsi Hainan menghasilkan penjualan CNY1,07 miliar atau sekitar Rp2 triliun sejak 1 hingga 15 Juli 2020.
Penjualan harian mencapai CNY71 juta atau sekitar Rp149 miliar, total ini meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan dengan penjualan harian Juni 2020 lalu. Hal ini terkait dimulainya kebijakan bebas bea baru yang berlaku sejak 1 Juli 2020.
Kebijakan belanja bebas-pajak ini konduktif untuk membangun pusat konsumsi pariwisata internasional, serta mendorong arus masuk konsumsi luar negeri dan meningkatkan rasa keuntungan masyarakat dari pelabuhan perdagangan bebas di provinsi Hainan. Meskipun kebijakan baru tersebut juga menciptakan tantangan baru untuk regulasi di sana.
Di Hainan, tidak ada ruang bagi aksi penyelundupan melalui perdagangan barang, kata Liu Cigui, kepala Partai provinsi Hainan. Provinsi kepulauan selatan akan menerapkan peraturan ketat menggunakan "big data" dan teknologi informasi sebanyak mungkin, meminimalisirkan jumlah inspeksi agar membuat wisatawan merasa nyaman dengan lingkungan belanja.
Saat ini, Hainan memiliki platform informasi dan manajemen informasi, manajemen sosial dan sistem pengawasan, dan sistem kontrol pelabuhan dengan perangkat yang dapat menawarkan peringatan dini kepada para regulator untuk mencegah penyelundupan.
Wisatawan yang melanggar ketentuan pembelian bebas bea ini termasuk tindakan ilegal kredit, akan menghadapi konsekuensi, dengan hukuman penangguhan belanja bebas bea lepas pantai selama tiga tahun. (*)
Advertisement